REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang meluncurkan inisiatif ambisius untuk mengubah koperasi desa dan kelurahan menjadi kekuatan ekonomi lokal yang produktif.
Melalui acara “Kontak Bisnis,” Pemkab Rembang mempertemukan 294 pengurus Koperasi Merah Putih dengan mitra-mitra strategis dari berbagai BUMN dan BUMD.
Tujuannya jelas, yakni mendorong koperasi agar segera membentuk unit usaha yang relevan dengan potensi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Harno menegaskan, koperasi memiliki peran krusial dalam memperpendek rantai pasok, menstabilkan harga kebutuhan pokok, dan yang paling penting adalah menekan angka kemiskinan.
“Angka kemiskinan di Rembang masih 14,02%, di atas rata-rata Jawa Tengah. Koperasi adalah salah satu solusi untuk masalah ini,” tegas Bupati Harno, sembari menekankan pentingnya semangat gotong royong sebagai inti dari gerakan koperasi.
Bupati Harno secara spesifik mendorong para pengurus koperasi untuk memanfaatkan forum ini semaksimal mungkin.
“Harapan saya, para pengurus mampu membaca peluang bisnis, misalnya dengan membentuk gerai sembako, klinik desa, atau unit simpan pinjam,” pintanya.
Agar program ini berjalan mulus, Bupati Harno menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk mengambil peran.
Perangkat daerah, camat, dan kepala desa diminta untuk memberikan pendampingan kelembagaan.
Sementara itu, BUMN dan BUMD diimbau untuk mendukung koperasi melalui program pembinaan dan kemitraan berkelanjutan.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan menjadi anggota koperasi di desa masing-masing.
Berdasar informasi yang diterima Mondes.co.id pada Jumat (8/8/2025), acara ini menghadirkan para narasumber dari berbagai sektor yang siap menjalin kemitraan, di antaranya Bulog Jawa Tengah, PT Pertamina Patra Niaga, PT Pupuk Indonesia, Bank Jateng, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Mereka berbagi wawasan dan peluang bisnis yang bisa diadaptasi oleh koperasi desa.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, Mahfudz, forum ini menjadi jembatan bagi koperasi untuk langsung berinteraksi dan menjajaki kerja sama.
“Kami hadirkan 294 pengurus koperasi untuk bertemu langsung dengan para mitra potensial ini,” ujarnya.
Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Dwi Silo Raharjo, menyambut baik inisiatif ini.
Ia menyatakan, kegiatan ini adalah jawaban atas pertanyaan “setelah koperasi berbadan hukum, lalu harus bagaimana?
“Melalui acara ini, pertanyaan itu akan terjawab. Koperasi akan mendapatkan ide bisnis yang relevan dari para pemangku kepentingan,” katanya.
Dengan sinergi dari semua pihak pemerintah, BUMN/BUMD, pengurus koperasi, dan masyarakat diharapkan koperasi di Rembang tidak lagi hanya menjadi entitas administratif, tetapi benar-benar menjadi penggerak ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar