PATI – Mondes.co.id | Pada 29 Maret 2025 berlangsung hari raya umat agama Hindu.
Di mana pada hari itu, umat agama Hindu di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Nyepi, termasuk di Kabupaten Pati.
Ternyata rangkaian acara perayaan Nyepi bukan hanya berfokus pada tanggal 29 Maret saja.
Sebelumnya, umat Hindu telah melangsungkan berbagai serangkaian peribadatan dengan khidmat seperti Melasti, yang merupakan upacara pensucian diri, alam semesta dan kehidupan agi umat Hindu.
Sebelumnya, umat agama Hindu asal Kabupaten Pati melangsungkan Melasti di Pantai Bandengan, Kabupaten Jepara pada Minggu, 23 Maret 2025.
Total sebanyak 30 umat agama Hindu melaksanakan giat Melasti tersebut.
“Kemarin hari Minggu tanggal 23 Maret 2025 dilaksanakan giat Melasti di Pantai Bandengan Jepara. Kemudian, acara akan dilanjutkan dengan rangkaian lainnya seperti Pecaruan, Catur Brata, dan Ngembak Geni,” ungkap pimpinan Majelis Tertinggi Agama Hindu Kabupaten Pati atau dikenal sebagai Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pati, I Ketut Tutut saat dikonfirmasi, Selasa, 25 Maret 2025.
Berlanjut Pecaruan, yakni suatu upacara yang dilaksanakan untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam oleh umat Hindu.
Upacara ini disebutkannya akan berlangsung di Kabupaten Pati, tepatnya di Pura Kerta Buana Pati pada 28 Maret 2025 mendatang.
“Tanggal 28 Maret 2025 dilaksanakan Pecaruan di Pura Kerta Buana Pati,” jelasnya.
Sedangkan, pada perayaan Catur Brata akan berlangsung tepat 29 Maret 2025.
Catur Brata merupakan empat laku spiritual dalam ajaran Hindu yang biasanya dijalankan pada Hari Raya Nyepi.
Catur Brata meliputi tidak menyalakan api, cahaya, memasak (amati geni), tidak bekerja atau melakukan aktivitas fisik (amati karya), tidak bepergian kemanapun (amati lelungan), dan tidak bersenang-senang atau liburan (amati lelanguan).
“Tanggal 29 Maret 2025 selama 24 jam dilaksanakan Catur Brata Penyepian di rumah masing-masing. Tanggal 30 Maret 2025 Ngembak Geni di rumah masing-masing,” tuturnya.
Sebagai informasi, Catur Brata bertujuan untuk melakukan penyucian diri, mendekatkan diri kepada Tuhan, serta mencapai ketenangan batin melalui introspeksi dan meditasi.
Selanjutnya, pada 30 Maret 2025, umat Hindu akan melangsungkan Ngembak Geni di kediaman masing-masing.
Ngembak Geni berarti bebas menyalakan api, yang menandai waktu di mana umat Hindu bisa mulai beraktivitas seperti sediakala.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar