JEPARA – Mondes.co.id | Bulan Ramadan merupakan momentum bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jepara bisa naik kelas.
Untuk itu, perlu sinergitas antar pihak untuk menghidupkan geliatnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara Junarso mengatakan, momentum bulan Ramadan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mengambil kesempatan.
“Ada usaha makanan kecil, minuman, dan pakaian. Kalau kita sudah bicara potensi yang ada di Jepara dan bersinergi kita bisa mendorong pembangunan ekonomi lokal di Jepara,” terangnya, Kamis (6/3/2025).
Terkait langkah yang perlu dilakukan untuk menaikkan strata UMKM, Junarso menyoroti sumber daya manusia yang perlu dibina.
“Tentukan potensi lokal, setelah itu kita tingkatkan sumber daya manusianya,” ujar Junarso.
Kendala mengapa UMKM tidak segera naik kelas adalah sumber daya manusia yang belum maksimal dalam menjalankan usaha dalam hal perencanaan, pemasarannya, packagingnya. Lalu modal terbatas dan belum melek teknologi pada proses produksi.
Pratikno selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara juga memandang positif ide Mas Bupati Wiwit yang menghendaki adanya car free day di setiap kecamatan.
Hanya, ia sedikit menyayangkan pelaku usaha yang berasal dari luar Jepara.
“Menurut pandangan kami sangat positif, salah satunya untuk meningkatkan pendapatan UMKM naik kelas. Jika masyarakat diadakan car free day tiap kecamatan. Hanya yang disajikan harus produk Jepara. Jangan seperti yang selama ini, gelar UMKM faktanya banyak bukan dari Jepara, dari luar daerah,” katanya.
Pratikno mengingatkan bahwa pada masa pandemi Covid-19, salah satu yang bertahan adalah UMKM. Maka dari itu harus benar-benar didukung.
Edy Ariyanto sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Jepara pun menyambut baik adanya wacana car free day tiap kecamatan.
“Sebagai Ketua Karang Taruna menjadi program utama kita adalah teruma di Gen Z sekarang sudah mulai mengembangkan sayap di desa. Cuma kendala adalah support pemerintah terutama di desa,” ujar Edy.
Edy juga menegaskan akan mendukung program car free day di tiap kecamatan.
“Kami siapkan tenaganya untuk mengatur UMKM-nya. Kalau dulu sifatnya hanya proposal, jadi sekarang kita harus mandiri. Terutama karang taruna berjiwa bisnis,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar