Puskesmas Sarang 2 Hadapi Krisis Air dan Ancaman Abrasi

waktu baca 2 menit
Jumat, 14 Mar 2025 15:18 0 189 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Rembang tengah berupaya keras mencari solusi atas permasalahan kompleks yang dihadapi Puskesmas Sarang 2.

Permasalahan yang ada, mulai dari krisis air bersih yang mengganggu pelayanan kesehatan, hingga ancaman abrasi yang merusak infrastruktur.

Meskipun membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan layanan kesehatan di wilayah pesisir ini tetap berjalan optimal bagi masyarakat.

Kepala Puskesmas Sarang 2, Hafidlotul Muawanah, mengungkapkan bahwa salah satu masalah utama yang dihadapi adalah krisis air bersih.

Pembuatan tandon untuk menampung air tawar masih terkendala anggaran, begitu pula dengan pemasangan jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Untuk instalasi PDAM, dibutuhkan biaya sekitar Rp20-30 juta, sementara anggaran kami belum mencukupi. Pasien juga banyak mengeluhkan air yang tersedia karena rasanya asin,” ungkapnya.

Selain itu, kandungan garam yang tinggi dalam air juga menyebabkan kerusakan pada pompa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Sejak November 2024 hingga Maret 2025, pompa telah mengalami kerusakan sebanyak tiga kali.

“Pompa sudah diganti beberapa kali, tapi tetap rusak. Kami sangat membutuhkan suplai air tawar dari PDAM,” tambahnya.

Tidak hanya krisis air, abrasi di pesisir Kecamatan Sarang juga menjadi ancaman serius bagi Puskesmas Sarang 2.

Bangunan bagian belakang Puskesmas, termasuk pipa IPAL yang berada dekat dengan gelombang laut, terancam rusak akibat abrasi.

“Kami butuh pemecah gelombang karena pipa paralon IPAL juga berada di situ. Risiko kerusakan sangat tinggi, bahkan bagian belakang bangunan sudah ambrol,” ujar Hafidlotul Muawanah.

BACA JUGA :  Kasus Pengrusakan Rumah Dilaporkan Polisi, Petani Pundenrejo Minta Perlindungan

Menanggapi permasalahan ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Fahrudin, menyatakan kesiapannya untuk membantu menjembatani Puskesmas Sarang 2 dengan PDAM.

Namun, ia meminta Puskesmas untuk mengalokasikan anggaran pemasangan instalasi air melalui biaya operasional.

“Puskesmas dan rumah sakit membuat rencana bisnis anggaran untuk mengelola pendapatannya sendiri. Saya yakin biaya operasional masuk dalam rencana bisnis anggaran. Dari sana bisa disisihkan Rp30 juta, nanti saya bantu sampaikan ke PDAM agar segera ditangani,” terangnya.

Sementara itu, terkait kebutuhan pemecah gelombang, Pemkab Rembang telah mengusulkannya ke pemerintah pusat, mengingat wilayah pantai bukan kewenangan pemerintah daerah.

“Kami juga meminta dukungan DPRD agar pembangunan breakwater segera terealisasi. Jangan sampai Puskesmas ini mengalami kerusakan lebih parah,” pungkasnya.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini