Puluhan Preman di Pati Diringkus Polisi

waktu baca 2 menit
Senin, 26 Mei 2025 16:11 0 189 Harold

PATI – Mondes.co.id | Sebanyak puluhan pelaku yang diduga melakukan aksi premanisme di sejumlah wilayah Kabupaten Pati, diringkus oleh jajaran Polresta Pati.

Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi, mengatakan puluhan orang itu tertangkap dalam Operasi Aman Candi 2025.

Ini menjadi bukti komitmen Polresta Pati untuk memberantas aksi premanisme di wilayah Kabupaten Pati.

Diungkapkan, operasi ini telah berlangsung 15 hari, dan total ada 22 pelaku yang ditangkap terkait kasus premanisme dan kekerasan.

“Jadi hasil operasi ada 10 kasus dengan jumlah tersangka 22 orang,” ujarnya saat konferensi pers di Mapolresta Pati, Senin (26/5/2025).

Lebih lanjut, kasus yang pertama mengenai pengeroyokan dan kekerasan.

Polisi mengungkap lima kasus, dengan jumlah tersangka sebanyak 13 orang. Terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.

“Barang bukti antara lain satu baju, sepeda motor, dua buah senjata tajam jenis celurit, dan empat batang paralon, satu bambu, gagang sapu, batang kayu jati, dan enam buah batu pecahan,” ungkap AKBP Jaka Wahyudi.

Berikutnya ada kasus pemerasan dengan lima tersangka. Kelima tersangka kasus pemerasan itu terdiri dari dua kasus yang berbeda.

“Dengan jumlah tersangka 5 orang. Barang bukti uang Rp2,5 juta, HP dan uang tunai Rp32 ribu,” ujar AKBP Jaka Wahyudi.

Selanjutnya, terkait pengancaman yang diungkap ada dua kasus, dengan tersangka ada dua orang. Adapun barang bukti yang disita yakni satu buah topi, baju, dan lima topi.

Berikutnya terkait dengan pencurian dengan kekerasan (curas) menggunakan senjata tajam (sajam). Polisi menangkap dua tersangka dengan barang bukti motor dan satu unit buah parang panjang 60 sentimeter.

BACA JUGA :  Gandeng Kemenag, Lapas Pati Gelar Bimbingan Baca Tulis Alquran

“Jadi total kasus laki-laki dewasa 13 dan anak anak 9 orang. Total dengan 10 kasus,” jelas AKBP Jaka Wahyudi.

AKBP Jaka Wahyudi berharap, lewat operasi ini, aksi premanisme di Pati bisa diberantas dengan bersih.

Diharapkan masyarakat tidak lagi resah terhadap aksi premanisme dan kekerasan.

“Harapannya di Pati ini tidak ada lagi mentolerir dalam bentuk aksi kekerasan dan premanisme,” pungkas AKBP Jaka Wahyudi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini