REMBANG – Mondes.co.id | Upaya pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Rembang menunjukkan kemajuan pesat, dengan 98 persen desa dan kelurahan telah merampungkan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
Dari total 294 wilayah, hanya menyisakan empat desa dan satu kelurahan yang perlu menjadwalkan ulang Musdesus.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang, Slamet Haryanto, menjelaskan bahwa kendala utama penundaan Musdesus di beberapa lokasi adalah bentrok dengan agenda desa yang padat.
“Beberapa desa memiliki acara seperti sedekah bumi yang melibatkan banyak masyarakat, sehingga kami harus menjadwalkan ulang Musdesus mereka,” terang Slamet usai menghadiri Musdesus di Balai Desa Dresi Wetan, Senin (26/5/2025).
Slamet Haryanto optimist bahwa seluruh Musdesus pembentukan Koperasi Merah Putih akan tuntas 100 persen pada Selasa, 27 Mei 2025.
Ia juga menginstruksikan desa-desa yang telah menyelesaikan Musdesus untuk segera memproses akta pendirian koperasi mereka ke notaris tanpa menunda.
“Tidak perlu menunggu, desa yang sudah selesai Musdesus bisa langsung memproses akta ke notaris,” tegasnya.
Selain tujuh unit usaha wajib yang harus dimiliki, Koperasi Merah Putih di Rembang mayoritas memilih sektor pertanian dan perikanan sebagai fokus usaha utama.
Slamet berharap, koperasi-koperasi ini dapat menjalin sinergi yang kuat dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), meskipun keduanya memiliki struktur kelembagaan ekonomi yang berbeda.
“Kolaborasi sangat penting. Contohnya, BUMDes dapat mengelola dana ketahanan pangan sebesar 20 persen, dan hasil dari program tersebut bisa dipasarkan melalui Koperasi Merah Putih,” jelas Slamet.
Ia menambahkan harapannya agar Koperasi Merah Putih dapat terintegrasi dalam jaringan koperasi nasional, membawa dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian lokal.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar