Priyanto Nelangsa, Bengkel Tambal Terancam Kegusur

waktu baca 2 menit
Kamis, 15 Jun 2023 11:11 0 1224 mondes

PATI – Mondes.co.id | Diratakannya warung esek-esek yang berada di depan SPBU Margorejo, Kabupaten Pati, pada Senin 12 Juni 2023. Menyisakan kisah pilu tersendiri bagi Priyanto, seorang pemilik tambal ban.

Pasalnya, imbas dirobohkannya tempat laknat itulah, lapak Priyanto kini terancam terkena penggusuran dan mata pencaharian untuk menghidupi keluarga.

Padahal sudah puluhan tahun Priyanto mendirikan lapak tambal ban yang berukuran 3×6 meter di tempat itu.

Ia mengaku, jauh sebelum ada warung esek-esek yang bersandar di sebelahnya, tempat usaha Priyanto sudah gagah berdiri walau hanya dari bilik bambu dan sisa-sisa besi saja.

Sebelum adanya warung yang menjajakan cinta sekejap, ia mengakui jika tidak pernah ada satu masalah apapun terkait lapak yang dipakainya guna mencari nafkah.

Walaupun memang tempat usaha Priyanto berdiri di sebagian tanah milik Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Tengah.

“Saya menjalani usaha ini sudah 20 tahun mas, tetapi aman-aman saja tidak ada masalah sebelum ada warung-warung itu,” ujar Priyanto saat ditemui di lokasi penggusuran, Senin 12 Juni 2023.

Sembari berkaca-kaca lelaki yang berusia hampir paruh baya itu menuturkan, dengan sukarela ia akan membongkar sendiri lapak yang sudah menghidupi keluarganya kurang lebih selama puluhan tahun.

“Kami akhirnya hanya akan segera pindah dan membongkar bangunan ini,” lirihnya.

Hingar bingar suara knalpot yang selama ini menemani keseharian, dalam jangka waktu dekat ini tidak akan terdengar lagi oleh Priyanto.

Karena lelaki bertubuh kekar itu bingung akan memindahkan lapak mata pencahariannya kemana dan di mana.

BACA JUGA :  Pelaku Pencurian Motor Milik Petani Wonorejo Berhasil Diringkus Polisi

Sambil mondar-mandir membereskan alat-alat yang tercecer setelah melayani pelanggan, ia mengutarakan keluh kesahnya walau berdiri diatas tanah pemerintah, setidaknya usaha yang digeluti tidak meresahkan lingkungan.

“Saya sudah meminta pihak terkait dispensasi waktu supaya tidak dibongkar hari ini, untuk memindah barang-barang kami. Atas insiden pembongkaran, juga selama ini kami tidak menerima surat apapun,” imbuhnya.

Sebelum pergi dan menutup tempat tambal bannya, ia tak lupa berpamitan dengan kedua orang rekan yang selama ini turut ikut mencari nafkah di lapak sederhana milik Priyanto.

Ia juga mengatakan, jika semua alat-alat itu akan dipindahkan ke rumahnya karena tidak memiliki lapak yang baru.

Dan lelaki asal Desa Margorejo itu akan mencoba membuka bisnis tambal ban mulai dari halaman rumahnya yang dipadati oleh rumah penduduk, sebelum ia mendapatkan lapak yang ada di pinggir jalan raya.

“Kita bagaimana lagi, saya terpaksa kembali ke kampung halaman untuk melanjutkan usaha ini, dan sambil mencari tempat lain yang strategis,” tutup Priyanto. (Vin/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini