dirgahayu ri 80

Potensi Gelombang Tinggi hingga Banjir Rob Intai Masyarakat Pesisir Pantai Rembang

waktu baca 2 menit
Senin, 26 Mei 2025 12:07 0 215 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Masyarakat pesisir di Kabupaten Rembang diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir rob.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat memicu banjir rob hingga 4 Juni 2025.

Fenomena alam ini diperkirakan sebagai dampak dari Super New Moon, yaitu fase di mana bulan baru bertepatan dengan posisi terdekat bulan dengan bumi (perigee).

Potensi Banjir Rob Meluas

Meskipun banjir rob sering terjadi di beberapa titik, kewaspadaan kini perlu ditingkatkan, mengingat potensi perluasan cakupan banjir air laut.

Wilayah Rembang timur, khususnya dari Pandangan Kulon ke arah barat, menjadi area yang patut diwaspadai secara khusus.

Dampak banjir pesisir sendiri sudah dirasakan oleh warga di Desa Pandangan Kulon, Kragan.

Bahkan, belum lama ini, air laut juga sempat menggenangi rumah-rumah warga di pusat Kota Rembang, menunjukkan bahwa ancaman ini tidak terbatas pada wilayah pinggir laut saja.

Penanganan Abrasi dan Usulan Relokasi

Menanggapi situasi darurat ini, baru-baru ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang bergerak cepat.

Tim BPBD langsung turun ke lokasi desa yang terdampak abrasi untuk memberikan bantuan kepada korban yang rumahnya roboh.

Selain itu, BPBD juga telah mengusulkan langkah relokasi bagi warga yang terdampak parah.

Namun, upaya relokasi ini menghadapi kendala serius, karena desa-desa yang terdampak tidak memiliki lahan yang memadai untuk pemindahan warga.

Puji Widodo, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Rembang, melaporkan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga yang diteruskan melalui pihak kecamatan dan BPBD terkait adanya abrasi akibat musim timur.

BACA JUGA :  Langkah Timnas U-17 Terhenti di Perempat Final, Suporter Tetap Beri Dukungan

“Saya langsung ke lokasi terdampak ada 5 rumah. Satu rumah sudah roboh atau ambruk, satu lagi air sudah masuk sehingga tidak bisa ditempati, dan satu lagi sudah tergerus pondasinya atau menggantung,” jelas Puji Widodo, menggambarkan kerusakan yang dialami warga.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG dan BPBD setempat, serta melakukan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan guna meminimalisir dampak dari bencana banjir rob ini.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini