Petani Lesu, Sektor Pertanian Kacang Hijau di Pati Lumpuh

waktu baca 3 menit
Rabu, 23 Jul 2025 16:06 0 68 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Pertanian kacang hijau di Kabupaten Pati sedang di ambang paceklik.

Pasalnya, musim tanam kacang hijau yang harusnya berlangsung pada Juli, terganggu akibat curah hujan yang sempat tinggi di awal bulan ini.

Menurut petani asal Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Suwardi, musim kacang hijau tahun 2025 sangat memperihatinkan.

Semua itu disebabkan curah hujan yang tinggi di Musim Tanam (MT) 3.

“Winong secara umum cocok untuk palawija, jadi perkembangan kacang hijau di tahun ini zonk, dikatakan gagal. Kenapa kok bisa? Karena curah hujan tinggi sampai Juli masih ada hujan, sehingga panennya MT 2 di bulan April, nyaris ini kacang hijau tidak bisa tumbuh,” ujarnya saat ditanya Mondes.co.id, Rabu, 23 Juli 2025.

Ia menerangkan bahwa kacang hijau menjadi pilihan utama palawija, khususnya di Kecamatan Winong.

Timeline musim tanam yang terjadi di wilayah tersebut yakni padi-padi-palawija.

“Nyaris kacang hijau tidak bisa ditumbuh, karena kacang hijau menghendaki tanah yang kering. Walaupun awal pertumbuhan memerlukan tanah lembab, tetapi dua pekan setelahnya kondisi lahan harus benar-benar kering,” urainya.

Suwardi memaparkan bahwa kondisi tanaman kacang hijau akan membusuk bilamana kondisi lahan lembab.

Sehingga kacang hijau sangat cocok ditanam ketika sudah memasuki musim kemarau yang perhitungannya biasanya terjadi pada MT 3.

“Winong dan Pucakwangi MT 3 palawija, kacang hijau jadi pilihan utama. Awal pertumbuhan lembab, setelah dua minggu menghendaki tanah kering, kalau cuaca kemarau basah hujan masih turun kacang hijau busuk, bahkan kini sampai dua kali,” kata Suwardi.

BACA JUGA :  Satpol PP Kudus Segel Tempat Karaoke Beroperasi di Bulan Ramadan

Para petani setempat mulai menanam kacang hijau pada awal Juli.

Padahal, seharusnya Juli dan Agustus menjadi musim panen kacang hijau, namun justru di bulan ini baru menanam.

Sayangnya, masa panen MT 2 ini baru terjadi pada April dan Mei.

Sehingga, masa tanam kacang hijau di MT 3, mau tidak mau harus menyesuaikan masa panen di MT sebelumnya.

Ia menuturkan bahwa masa budi daya kacang hijau berlangsung selama 70 hari.

Kebanyakan petani menanamnya mulai pekan terakhir April atau Mei.

“MT 3 ini seharusnya sudah panen bulan 7-8, kalau budi daya selama 70 hari. Sedangkan, panennya MT 2 saja baru di bulan 4-5, masa tanam di Minggu terakhir April atau Mei udah ada yang nyebar kacang hijau,” ujarnya.

Dikatakannya bahwa tahun ini menjadi momen tersulit di Kecamatan Winong di sektor pertanian.

Ketika MT 1, petani yang menanam padi sempat kekurangan pasokan air, kemudian pada MT 2, tanaman padi terserang hama penggerek batang

Kini, di MT 3 saat menanam palawija, mengalami gagal total.

“Tahun ini tersulit untuk Winong dan Pucakwangi, MT 1 kekurangan air sampai 60 hari padi sangat kering, makanya MT 1 produksi turun, cuma tertolong karena Bulog turun beli gabah petani. MT 2 disusahkan dengan penggerek batang, dan MT 3 untuk palawija zonk,” sesalnya.

Ia memperkirakan penurunan produksi kacang hijau di Bumi Mina Tani sangat terasa ketika di Kecamatan Winong dan Pucakwangi mengalami kegagalan produksi.

Pasalnya, kedua kecamatan ini memiliki potensi besar di komoditas kacang hijau.

“Penurunan produksi sampai 75 persen, semuanya zonk. Di 2024 menghasilkan sini hasilkan 3 ton per hektar, tetapi di 2025 gangguan mutlak curah hujan tinggi,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Tak Gelar Kampanye Akbar, Budiyono-Novi Tetap Ikhtiar

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini