Petani Jaken Ikuti Kursus Tani, Dikenalkan dengan Benih Bawang Merah Biji

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Okt 2025 17:54 0 81 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kursus Tani Sekolah Lapang Tematik berlangsung di Desa Sriwedari, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati hari ini, Kamis, 16 Oktober 2025.

DBHCHT TRENGGALEK

Para petani diberi materi tentang persemaian bawang merah biji.

Endrawati selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Jaken, menyampaikan sebanyak 10 kelompok tani (poktan) hadir pada pertemuan Kursus Tani hari ini.

Di antaranya Muda Berkarya, Mulya, dan Seneng Makmur dari Desa Sriwedari.

Kemudian, Tani Berkah, Sido Rahayu, dan Tani Mandiri dari Desa Sukorukun.

Lebih lanjut, Poktan Tegal Arum dan Joko Tani dari Desa Tegalarum.

Berikutnya, Karyo Utomo dari Desa Sumberejo dan Tani Muda Sejahtera dari Desa Mantingan.

“Ini tadi materinya persemaian bawang merah biji, besok pas tanam ada FFD-nya masih sebulanan lagi. Materinya persemaian dulu, terus praktik nyemai biji bawang merah,” jelasnya saat ditanya Mondes.co.id.

Peserta dari Kursus Tani kali ini sebanyak 30 orang.

Biji bawang merah yang digunakan berasal dari Varietas Maserati produksi Primasid atau Agrosid.

“Biji bawang merah yang digunakan berasal dari Varietas Maserati produksi Primasid atau Agrosid. Ada 10 kelompok tani yang ikut, setiap kelompok 3 orang jadi 30 orang. Nanti per kelompok harus ada demplotnya dengan ukuran tergantung kelompok,” terangnya.

Endrawati memaparkan bahwa hanya Kecamatan Jaken dan Batangan yang memperoleh jatah bibit biji bawang merah, sedangkan wilayah kecamatan lain padi.

Pemateri dari pihak BPP Kecamatan Jaken dan dari Agrosid.

BACA JUGA :  Pati dapat Dana Inpres Lagi, Inilah Daftar Jalan Akan Diperbaiki Pemerintah

“Ini kan intinya semua BPP memdapatkan kegiatan ini, tapi rata-rata padi. Nah yang bawang merah biji ini kebagian Jaken dan Batangan,” bebernya.

Materi itu meliputi pembuatan pupuk organik, pembuatan pestisida organik, mol keong, persemaian, pembuatan arang sekam, pembuatan Mikroba PA 064, dan tanam bawang merah menggunakan mulsa.

Di kesempatan kali ini mencoba 1 pack yang berisi 10.000 biji bawang merah. Nantinya akan menggunakan 11 pack.

“Tahap pertama menentukan calon peserta setiap kelompok 3 orang dan harus selalu hadir setiap acara Kursus Tani atau Sekolah Lapang. Kemudian pertemuan pertama sosialisasi Sekolah Lapang Tematik,” terangnya.

Ia menjelaskan, pertemuan selanjutnya akan membahas seputar permasalahan budi daya komoditas ini.

“Selanjutnya, pertemuan rembuk tani membahas permasalahan apa dalam budi daya bawang merah, sehingga dapat materi apa saja yang dibutuhkan lokasinya di mana. Pertemuan selanjutnya Kursus Tani 1 sampai 8, Jaken baru sampai Kursus Tani ke-4,” lanjutnya.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan petani kembali menanam bawang merah dengan biaya yang mudah dan hasil tinggi.

Pasalnya harga benih bawang merah biji mau lebih murah ketimbang benih bawang merah umbi.

“Harapannya petani kembali menanam bawang merah dengan biaya murah, tapi hasil tinggi karena harga benih bawang merah biji jauh lebih murah daripada bibit bawang merah umbi. Dan juga mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia,” pungkasnya.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini