PATI – Mondes.co.id | Generasi Z alias Gen Z diklaim sebagai generasi yang sulit memperoleh pekerjaan. Fenomena ini bukan karena minimnya lowongan pekerjaan, akan tetapi karena mental mereka yang dinilai kurang visioner.
Kondisi ini pun terasa di Kabupaten Pati, di mana pengangguran masih berada di angka 25.730 orang.
Kebanyakan dari mereka didominasi oleh Gen Z yang kerap tak betah di dunia kerja, serta terlalu memilih-milih job yang sejalan dengan passion.
“Sejak Januari sampai Juni, angka pengangguran di Kabupaten Pati 25.730 orang. Sedangkan angkatan kerja di Kabupaten Pati capai 790.000 orang,” sebut Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Pati, Bambang Agus Yunianto, Senin (8/7/2024).
Diketahui, angka pengangguran di Kabupaten Pati turun dari yang sebelumnya 32.000 orang menjadi 25.730 orang.
Hal itu ternyata dipengaruhi oleh hadirnya lowongan kerja di wilayah eks-Keresidenan Pati, seperti PT Dua Kelinci, PT Hwaseung Indonesia (HWI), PT Djarum, dan PT Sejin Fashion.
“Beberapa perusahaan di sekitar ini banyak yang buka, PT Dua Kelinci buka lowongan kerja 3.000 tenaga, PT Sejin Fashion buka 2.000 tenaga, PT HWI buka 15.000 tenaga kerja sampai akhir 2024, namun ini masih buka 3.500. Dan PT Djarum itu masih kekurangan tenaga kerja masih cari terus,” paparnya.
Menurutnya, Gen Z banyak yang tidak mau susah, sehingga mereka hanya mau bekerja yang nyaman-nyaman saja.
Sedangkan, berbagai lowongan pekerjaan di banyak perusahaan tak dilirik, lantaran kurang cocok pada minat.
“Namun, Gen Z tidak mau rekoso, maunya yang enak-enak saja yang penting dapat uang. Kerja yang tidak berat tapi dapat uang, seperti selebgram,” katanya.
Bahkan, sejauh ini PT Djarum yang berlokasi di Kabupaten Kudus saja, masih membutuhkan tenaga kerja. Mereka rela mencari tenaga di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Pati.
“Minat mencari pekerjaan masih rendah, padahal banyak perusahaan yang membuka loker, kalau kepentok maka larinya luar negeri seperti ke Taiwan,” ungkapnya.
Ia geleng-geleng melihat kondisi para pencari kerja saat ini, karena banyak dari mereka yang tidak terserap hanya karena terlalu memilih pekerjaan yang disukai saja.
“Ini kemungkinan banyak serapan tenaga kerja, bahkan sampai saat ini, HWI dan Djarum masih buka lowongan kerja terus, terutama Djarum yang masih kekurangan tenaga ini mencari tenaga gilingan rokok,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, PT Djarum tengah kesulitan mencari tenaga kerja. Hal ini diungkapkan oleh HRD PT Djarum, Yohanes Ariyanto.
Bahkan, menurutnya pihak PT Djarum sampai rela tidak mencantumkan syarat kelulusan, demi menarik minat siapapun.
Sejauh ini, memang perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Kudus itu, melebarkan sayap mencari pekerjaan di luar Kabupaten Kudus.
“Kemungkinan di Kudus sudah tidak ada orang yang minat lagi. Tak ada batasan lulusan saja kami masih kesulitan mencari orang, apalagi kalau dibatasi lulusan SMA malah makin sulit,” ungkapnya.
“Saat ini kami sampai melebar dengan mencari ke luar daerah,” imbuhnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar