dirgahayu ri 80

Pertanian Padi di Pati Selatan dan Utara Mampu Produksi 10 Ton per Hektar

waktu baca 2 menit
Kamis, 21 Agu 2025 17:19 0 31 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut lahan pertanian di wilayah Pati bagian selatan dan utara, mampu memproduksi padi 10 ton per hektarnya.

Menurut Kepala Dispertan Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto, anggapan lahan tadah hujan di kawasan Pati bagian selatan sukar menghasilkan 10 ton per hektar, ternyata salah.

Ratri menegaskan melalui bukti ketika program 10 Ton Per Hektar gagasan Bupati Pati Sudewo.

Dispertan Kabupaten Pati pun melakukan ubinan lahan di sejumlah sawah, khususnya di Kecamatan Tambakromo, Kecamatan Winong, Kecamatan Pucakwangi, dan lain sebagainya.

“Ada sisi utara Pati maupun sisi selatan sudah terakomodir. Jadi stigma bahwa Pati selatan tidak mampu itu Insya Allah tidak. Walaupun tadah hujan, ternyata ada yang bisa mencapai,” tegasnya, Kamis, 21 Agustus 2025.

Diketahui, sampai pertengahan Agustus 2025, disebutkan bahwa ada 28 sampel lahan pertanian yang sudah mampu memproduksi 10 ton per hektarnya.

Kendati demikian, Dispertan Kabupaten Pati tetap memasifkan program tersebut.

“Sampai dengan saat ini sudah ada sekitar 28 sampling yang bisa mampu mencapai 10 ton per hektarnya,” sambung Ratri.

Ia menyebut, dengan pupuk yang sudah tercukupi, produksi padi di Pati dipastikan akan maksimal.

Bahkan, harga Gabah Kering Panen (GKP) telah ditetapkan oleh pemerintah pusat Rp6.500 per kilogram, sehingga petani bisa sejahtera.

“Harapan kami ini menjadi salah satu upaya dari pemerintah kabupaten Pati untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Pati,” ujarnya.

Dengan produktivitas mulai membaik dan harganya terjamin, maka sektor pertanian padi akan dilirik generasi muda.

BACA JUGA :  Arus Balik Mudik, Terminal Kembangjoyo Alami Peningkatan Penumpang 30 Persen

Mengingat, selama ini generasi muda masih enggan melakukan pekerjaan di sektor pertanian khususnya padi, karena dianggap tidak menjanjikan.

“Sehingga lapangan pekerjaan dari sektor pertanian itu bisa dilirik oleh generasi muda. Karena bagaimana pun juga kita tetap harus memikirkan regenerasi petani yang ada di Pati,” tutup Kepala Dispertan tersebut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini