Permudah Akses Kesehatan Warga Desa, Speling di Pati Sudah Layani Ribuan Pasien

waktu baca 3 menit
Rabu, 10 Des 2025 17:47 0 33 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Program Speling atau Dokter Spesialis Keliling di Kabupaten Pati telah melayani sebanyak 3.252 pasien hingga hari ini, Rabu, 10 Desember 2025.

DBHCHT TRENGGALEK

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Anggia Widiari kepada Mondes.co.id saat ditemui di ruangannya.

Sebanyak ribuan pasien itu telah mendapat pelayanan Speling secara optimal dari dokter-dokter spesialis yang ada di Kabupaten Pati.

Ribuan pasien itu tercatat di 26 desa dari 57 desa lokasi fokus (lokus) di Bumi Mina Tani.

“Kita ada program Speling yang dari Gubernur Jawa Tengah. Kita (Kabupaten Pati) ada 406 desa, lokus desa dari provinsi (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah) di 57 desa,” ungkapnya.

Program Speling di Kabupaten Pati telah berlangsung sejak 27 Mei 2025 lalu dan masih akan berlanjut hingga Agustus 2026 mendatang.

“Sampai hari ini kegiatan sudah ke-26, dan total keseluruhan pasien sudah dilayani ada 3.252 orang,” sebut Anggia.

Dalam setiap lokus, minimal bisa melayani pasien sebanyak 100 orang.

Kegiatan berlangsung di desa-desa dengan menghadirkan petugas kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat dan dokter, serta tenaga kesehatan (nakes) rumah sakit.

“Pasien minimal 100 orang, rata-rata 127 bahkan 298 ada. Tergantung pasien di desa tersebut, kalau pasien butuh dokter spesialis yang penting dikomunikasikan antara desa dan Puskesmas, lewat kami Dinkes Kabupaten Pati disampaikan ke rumah sakit biar dokternya yang memeriksa,” urainya.

BACA JUGA :  KPU Jepara Segera Buka Pendaftaran PPK dan PPS Pilkada 2024

Anggia menjelaskan, pasien yang ingin memeriksakan kesehatannya dapat datang ke lokasi pemeriksaan membawa identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), lalu dilakukan screening kesehatan dari awal.

Kemudian, pasien mendapat asesmen dari dokter umum untuk memastikan perlu atau tidak dirujuk ke dokter spesialis.

“Ada screening di awal untuk mengecek kesehatan semua, lalu asesmen dokter umum ini perlu untuk dirujuk apa nggak. Pasien mendapat pelayanan gratis tanpa bayar, nggak bawa kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) nggak apa-apa, yang penting ada KTP,” bebernya.

Dalam pelayanan tersebut, terdapat dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis mata, dokter spesialis jantung, dokter spesialis syaraf, dan dokter spesialis jiwa.

Kedatangan dokter menyesuaikan kebutuhan warga di desa tersebut.

“Pengadaan obat antara pihak rumah sakit dan Puskesmas. Tujuan Speling sebagai pendekatan pelayanan spesialistik serta media promosi dari rumah sakit bahwa ada dokter spesialis ini dan itu. Sehingga orang kalau butuh dokter spesialis gak perlu jauh-jauh dan bisa diakses dengan mudah tanpa ribet,” katanya.

Pihaknya menargetkan hak masyarakat untuk hidup sehat terpenuhi.

Adanya Speling ini memberikan jembatan bagi masyarakat desa untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis tanpa kesulitan.

“Semua masyarakat targetnya sehat, melek terhadap kesehatan, bisa menjaga kesehatan tubuh. Harapannya tidak adanya gap antara dokter spesialis dengan masyarakat, karena dokter spesialis turun ke desa,” pungkas Anggia.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini