SEMARANG – Mondes.co.id | Sebagai upaya untuk memperbaiki mental dan moral para Narapidana (Napi), jajaran Petinggi Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Semarang, Jawa Tengah, gencar melaksanakan kegiatan kerohanian terhadap Napi.
Kali ini, Pesantren At-Taubah digadang-gadang dapat menjadi sistem pembinaan kerohanian bagi warga binaan muslim di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.
Dengan upaya tersebut, diharapkan mampu menciptakan santri-santri yang handal di tenggah masyarakat.
Dituturkan Usman Madjid, Pesantren At-Taubah memiliki kurikulum seperti pondok pesantren pada umumnya, lantaran di dalamnya terdapat berbagai aktivitas kerohanian, seperti pengajian agama Islam, kajian Alquran, Maulid Al-Barzanji, pembelajaran Iqro hingga Alquran, kajian ilmu Tasawuf, Fiqih, dan Akhlaq.
“Seperti yang berlangsung di Blok Citrawirya saat ini, setidaknya ada 126 orang WBP yang kegiatan pembinaan kerohanian melalui sistem pesantren. Di situ diberikan pendidikan agama dan moral, hal ini dilakuan untuk memotivasi warga binaan dan memperkuat iman,” Ucap Kalapas, kemarin.
Pendekatan pembinaan di Pesantren At-Taubah , lanjutnya, berfokus pada peningkatan spiritualitas dan penguatan karakter warga binaan. Dengan melibatkan para ustaz dan tenaga pengajar yang kompeten, kegiatan pesantren tersebut juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif di dalam Lapas.
“Sebagai bagian dari program rehabilitasi, kegiatan ini diharapkan dapat membantu para warga binaan untuk membangun perubahan positif dalam diri mereka dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.,” Imbuh Kalapas.
Bahkan, menurut Kalapas yang belum 100 hari kerja menjadi orang nomer satu di Lapas kelas 1 Semarang, semenjak kegiatan pembelajaran keagamaan tersebut eksis digelar, ternyata mampu memberikan kontribusi positif terhadap mental dan moral warga binaan.
“Pesantren At-Taubah memberikan kontribusi positif dalam mendukung program rehabilitasi di Lapas Semarang, menciptakan ruang bagi warga binaan untuk mendalami nilai-nilai keagamaan dan meningkatkan kualitas spiritualitas mereka selama menjalani masa tahanan,” Pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar