Perayaan Seabad Pramoedya Ananta Toer, Warisan Sastra yang Menggema dari Blora

waktu baca 2 menit
Rabu, 22 Jan 2025 13:16 0 253 Supriyanto

BLORA – Mondes.co.id | Tahun 2025 menjadi momen bersejarah bagi dunia sastra Indonesia.

Peringatan 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer, maestro sastra yang karyanya telah menginspirasi jutaan pembaca di seluruh dunia, menjadi tonggak penting dalam perjalanan literasi bangsa.

Untuk menghormati warisan sang sastrawan besar, berbagai rangkaian acara bertajuk SeAbadPram digelar sepanjang tahun, dimulai dengan festival besar di kota kelahirannya, Blora pada 6-8 Februari 2025.

Festival yang diselenggarakan oleh Pramoedya Ananta Toer Foundation bekerja sama dengan Komunitas Beranda Rakyat Garuda ini, menyajikan beragam kegiatan menarik.

Mulai dari penamaan jalan Pramoedya Ananta Toer, diskusi sastra, pameran buku dan karya seni, pemutaran film, pementasan teater, hingga konser musik bertajuk “Anak Semua Bangsa”.

Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan harapannya agar festival ini dapat menjadi ajang penghormatan bagi Pramoedya sebagai putra daerah yang namanya harum di kancah internasional.

“Kami mengundang seluruh pecinta sastra untuk hadir di Blora dan bersama-sama merayakan karya-karya beliau,” ujarnya.

Budayawan dan sejarawan, Hilmar Farid, menekankan pentingnya perayaan ini dalam melestarikan nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan yang terkandung dalam karya-karya Pramoedya.

“Pramoedya adalah simbol keberanian dan harapan. Melalui gerakan #SeAbadPram, kita ingin memastikan bahwa semangat juangnya terus hidup di kalangan generasi muda,” tutur Hilmar.

Salah satu daya tarik utama festival ini adalah pementasan monolog oleh aktris kenamaan, Happy Salma, yang diadaptasi dari salah satu novel Pramoedya.

Happy Salma mengungkapkan keinginannya agar festival ini tidak hanya menjadi perayaan semata, tetapi juga menjadi gerakan untuk menyebarluaskan pemikiran dan semangat Pramoedya kepada generasi muda.

BACA JUGA :  Baru Diaspal Ruas Alternatif Winong-Pati Langsung Retak, Ini Penyebabnya

Festival SeAbadPram juga menjadi wadah kolaborasi antara seniman lokal dan nasional.

Berbagai karya seni seperti patung, sketsa wajah, dan pembacaan surat-surat Pramoedya oleh siswa Blora turut memeriahkan acara.

Selain itu, sepanjang tahun akan digelar berbagai kegiatan lain, seperti pameran arsip, seminar, residensi sastra di Pulau Buru, hingga peluncuran situs bibliografi Pramoedya.

Pramoedya Ananta Toer bukan hanya seorang sastrawan, tetapi juga seorang jurnalis, pengarsip, dan pejuang bangsa.

Sepanjang hidupnya, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk penahanan selama 14 tahun sebagai tahanan politik.

Namun, dalam keterbatasan itu, ia mampu menghasilkan karya-karya monumental seperti tetralogi Bumi Manusia yang hingga kini masih relevan dan menginspirasi.

Dengan semangat “karena kau menulis, suaramu takkan padam ditelan angin”, festival SeAbadPram mengajak generasi muda untuk terus berkarya dan menyuarakan kebenaran.

Blora, kota kelahiran Pramoedya, siap menyambut para pecinta sastra dari seluruh Indonesia untuk bersama-sama merayakan warisan besar sang maestro sastra.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini