Foto: Ahmad Siswanto warga RT 3/6 Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling melaksanakan nazar Jalan kaki dari Desa Kancilan menuju Pendopo Kabupaten Jepara (Mondes/Dian) JEPARA – Mondes.co.id | Ditemani gerimis dan harapan, Ahmad Siswanto warga RT 3/6 Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling melaksanakan nazar jalan kaki dari Desa Kancilan menuju Pendopo Kabupaten Jepara.
Perjalanan tempuh sekitar 5,5 jam harus ia lalui di tengah dingginya malam.
Serta guyuran gerimis saat perjalanan.
Ahmad Siswanto atau yang juga dikenal Wawan Jenggot, melaksanakan nazar dengan didampingi lima orang rekannya.
Mereka mengawal Wawan dari Kancilan menuju Pendopo.
Perjalanan spiritual ini dimulai tepat pada Jumat (12/12/2025) pukul 00.00 WIB dari Desa Kancilan, tempat orang tuanya saat ia mengucap nazar jalan kaki, dan berakhir pada pukul 05.30 WIB di Pendopo Kabupaten.
“Alhamdulilah sudah terpenuhi nazarnya. Total durasi perjalanan yaitu sekitar 5,5 jam,” ungkap Wawan, Sabtu (13/12/2025).
Tiba di Pendopo, Wawan Jenggot diterima oleh Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar dan Sekda Jepara Ary Bachtiar.
Selanjutnya, ia menyerahkan pusaka tersebut, sebagai bukti selesainya janji atau nazar yang ia ikrarkan.
Dijelaskan Wawan, jalan kaki ini merupakan bentuk pemenuhan nazar yang diikrarkan sebelum masa kampanye, yaitu akan berjalan kaki jika Witiarso Utomo dan M. Ibnu Hajar terpilih dan ditetapkan jadi Bupati dan Wakil Bupati Jepara.
Pesan untuk Bupati dan Wakil Bupati Jepara, Wawan menyampaikan pelaksanaan nazar ini membawa harapan besar bagi kepemimpinan mereka, khususnya Bupati Witiarso Utomo.
Ia berharap, Bupati yang baru, dapat menjadi pemimpin yang amanah dan benar-benar menjalankan visi misinya, terutama yang tertuang dalam slogan MULUS (Makmur, Unggul, Lestari, Religius).
“Saya yakin beliau komitmen dengan visi misinya. Harapan kami, Bapak Bupati Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Hajar lebih peduli dengan semua bidang seni dan budaya tradisional, khususnya di Jepara. Banyak sanggar-sanggar tradisional yang selama ini belum tersentuh,” tegasnya.
Sebagai simbol harapan terhadap pelestarian budaya, dalam kesempatan ini Wawan menyerahkan sebuah pusaka Kudi Tulak.
“Kami juga berharap kepedulian untuk sesepuh-sesepuh budaya. Saya menyerahkan pusaka Kudi Tulak atau Lukesagut, sebuah pusaka penolak balak yang dibuat oleh Empu Tulakan. Harapan saya, Bupati dengan slogannya ‘Lestari’ akan benar-benar melestarikan budaya dan peninggalan leluhur,” pungkasnya.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar