PATI – Mondes.co.id | Berbagai langkah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati untuk memberikan bantuan kelangkaan stok air bersih ke warga.
Berdasarkan keterangan dari Martinus Budi Prasetya, selaku Kepala BPBD Kabupaten Pati, bantuan air bersih yang disalurkan ke masyarakat saat ini berfokus pada air kebutuhan minum.
Ia mengatakan jika kebutuhan air bersih untuk minum perlu disalurkan ke masyarakat Kabupaten Pati di tengah musim kemarau yang tengah melanda.
BPBD Kabupaten Pati, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, relawan, dan pelaku usaha bahu-mambahu berkolaborasi demi menangani kebutuhan masyarakat yang kesulitan mendapat air untuk keperluan konsumsi.
“Upaya kami beserta stakeholder menyiapkan pemenuhan kebutuhan dasar air bersih untuk minum, kami upayakan ke masyarakat. Mohon dapat segerakan komunikasikan dengan kami, karena itu porsi tugas kami,” imbaunya.
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Pati memenuhi kebutuhan bantuan air bersih ke masyarakat dengan memanfaatkan beberapa titik sumur dalam. Di samping itu, kemitraan juga dibangun bersama pelaku usaha untuk menyokong kebutuhan air konsumsi.
Tidak hanya itu saja, pada tahun ini BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati merencanakan pembuatan sumur dalam sebanyak 5 titik.
Ditambah, BPBD Kabupaten Pati turut mendapat support dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk pembuatan sumur dalam di 2 titik.
“Kami siapkan beberapa sumur seperti di kantor kami (BPBD) dan memanfaatkan sumur dalam di Kompleks Joyokusumo. Lalu, kerja sama dengan penyedia air lainnya. Kalau dibutuhkan kami siap terjun, karena beberapa wilayah di Pati, seperti Jaken dan Pucakwangi sudah mengalami kekurangan air bersih untuk minum, bahkan ketika mereka menggali sumur airnya terasa payau,” urainya kepada Mondes.co.id, Rabu (3/7/2024).
Pihaknya mengupayakan agar masyarakat Kabupaten Pati mendapat air layak minum dan mandi. Ia tak ingin bila masyarakat di Bumi Mina Tani memanfaatkan air yang kurang baik untuk kebutuhan konsumsi mereka.
Sehingga pengadaan sumur dalam terus diupayakan dengan menggandeng pihak-pihak tertentu. Total ada 7 titik sumur dalam yang akan digarap tahun ini, di antaranya lima dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati dan dua dari BBWS.
“Ketika kekurangan air seperti contoh di Jaken sama Pucakwangi, mereka buat sumur dalam malah hasilnya air asin atau payau. Meski dibutuhkan untuk mandi bisa, tapi kita upayakan membuat sumur dalam agar yang keluar air tawar. Bersama BBWS kami adakan dua titik sumur dalam, di Desa Angkatan Lor Kecamatan Tambakromo dan di Desa Jakenan, mulai dikerjakan Juli atau Agustus mendatang. Kalau yang lima dengan OPD teknis DPUTR akan kami komunikasikan lebih lanjut,” ucapnya saat diwawancarai.
Meskipun fokus memenuhi kebutuhan air konsumsi, namun BPBD Kabupaten Pati juga siaga pemenuhan kebutuhan air untuk pengairan pertanian. Bersama dengan instansi terkait, pihaknya bekerja sama untuk mengatasi kondisi kekeringan lahan pertanian.
“Selain itu, petani merasakan dampak kekeringan sangat terasa, tanaman padi sudah mulai rusak bahkan ada gagal panen. Upaya atasi kekeringan tidak hanya kami, karena kami untuk pemenuhan kebutuhan dasar air minum. Makanya dunia usaha bisa memberi solusi secara permanen dalam membantu bidang pertanian,” pesannya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar