dirgahayu ri 80

Pengurus Masjid Bakalan Dukuhseti Manfaatkan Limbah Kerang Jadi Pakan Ternak dan Pupuk

waktu baca 3 menit
Sabtu, 21 Jun 2025 14:16 0 137 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Masjid Jami’ Al Ilham di Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati mempunyai inovasi memanfaatkan limbah kulit kerang yang diolah menjadi barang tepat guna.

Terlebih, mayoritas masyarakat di desa itu bermata pencaharian sebagai pencari kerang.

Program ini merupakan inisiatif pengurus Masjid Jami’ Al Ilham, sebagai solusi dari permasalahan pencemaran lingkungan akibat limbah kulit kerang yang dibuang sembarangan.

Kini, limbah kulit kerang diolah oleh pihak pengurus masjid menjadi pakan ternak dan nutrisi pertanian yang sangat bermanfaat.

Ketua Takmir Masjid Jami Al Ilham Desa Bakalan, Nur Salim menuturkan, pengolahan limbah kulit kerang dijalankan oleh pengurus yang tergabung di Badan Pengelola Rongsokan Masjid Al Ilham (BPRMI).

Lembaga internal takmir itu terdiri dari remaja masjid, ahli, serta masyarakat setempat.

“Kulit kerang yang dibuang sembarangan oleh warga, yang mayoritas adalah nelayan kerang sebelumnya mencemari lingkungan, seperti dibuang di pinggir kali atau sembarang tempat. Sekarang, limbah kulit kerang dikumpulkan dari rumah warga, lalu diolah oleh masjid menjadi dua produk, yaitu butiran kecil untuk campuran pakan unggas agar cangkang telur kuat, dan tepung untuk pertanian karena kandungan kalsiumnya yang tinggi,” jelasnya kepada Mondes.co.id, Sabtu, 21 Juni 2025.

Ia menyampaikan, upaya pengolahan limbah kulit kerang ini dijalankan sejak 2024, sebagai bagian gerakan Masjid Ramah Lingkungan.

Sehingga, langkah ini bermanfaat menjadikan lingkungan bersih bebas dari pencemaran limbah kerang, kemudian menjadi barang bernilai ekonomi, lalu memberikan edukasi ke masyarakat, serta memperkuat peran masjid sebagai pusat solusi sosial-lingkungan.

BACA JUGA :  Meski 7 Ribu Anak di Pati Tak Sekolah, Pj Bupati Sebut Masyarakat Bukan SDM Rendah

“Program ini mulai berjalan sejak awal tahun 2024 sebagai bagian dari gerakan Masjid Ramah Lingkungan. Ini juga menjadi upaya pemberdayaan ekonomi dan bentuk kepedulian masjid terhadap masyarakat sekitar,” kata Nur Salim.

Diketahui bahwa sarana yang dibutuhkan berupa tempat penampungan kulit kerang di rumah-rumah warga.

Kemudian, pihak masjid menyediakan area pengeringan, area penghancur manual maupun mesin, kemudian limbah digiling lalu diayak agar hasilnya maksimal.

“Tujuan kami untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah kerang yang dibuang sembarangan, sekaligus mengubah limbah menjadi barang bermanfaat untuk pakan unggas dan pertanian. Butiran kulit kerang sebagai bahan campuran pakan unggas, bermanfaat memperkuat cangkang telur, sedangkan tepung kulit kerang sebagai pupuk pertanian organik karena tinggi kalsium guna menyuburkan tanah,” ujarnya.

Pihak pengurus masjid juga menggandeng ahli pertanian dalam mengolah limbah kerang.

Pihaknya ingin terobosan tersebut dapat teruji secara nyata untuk kemaslahatan bersama.

“Warga hanya menaruh limbah kulit kerang di tempat masing-masing untuk diambil oleh pihak masjid secara rutin. Setelah itu, limbah dikeringkan, dihancurkan, dan diolah sesuai kebutuhan. Dalam proses ini, pihak masjid mendapat pendampingan dari Mas Farid, seorang praktisi pertanian dari desa tetangga (Desa Ngagel), yang telah lama meneliti manfaat kulit kerang untuk pertanian demi memperoleh hasil positif,” ungkapnya.

Pihaknya berusaha agar program ini terus berlanjut dan berkembang, sehingga menjadi percontohan masjid ramah lingkungan.

Diharapkan pula agar masjid hadir bukan sekedar rumah ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat.

“Kami harap mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik berupa alat, pelatihan, maupun akses pasar. Yang paling penting, masjid hadir bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat solusi untuk masyarakat sekitar,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Ayo Siapkan Dokumen Berkendara, Operasi Patuh Candi Dimulai

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini