Pengajian Rutin Ahad Pahing, Meneladani Nabi Muhammad SAW

waktu baca 2 menit
Minggu, 22 Sep 2024 13:21 0 402 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Sebagai jembatan komunikasi pemerintah dengan masyarakat, dilaksanakan lewat pengajian rutin Ahad Pahing.

Kegiatan ini kembali digelar di Pendapa Kartini Kabupaten Jepara pada Minggu (22/9/2024).

Pengajian kali ini mengusung tema “Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW.”

Acara ini dihadiri oleh puluhan jemaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, perwakilan kepala perangkat daerah, serta tokoh-tokoh agama setempat.

Kegiatan dimulai dengan lantunan shalawat dan zikir oleh Jemaah Kiai Mojo yang dipimpin oleh Ali Mashudi.

Hadir pula Kyai Zainal Habib, serta penceramah utama yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara, KH. Charis Rohman.

Pengajian kali ini berlangsung khusyuk, ditambah suasana tenang Minggu pagi di Jepara yang memberikan nuansa spiritual yang mendalam.

Momentum ini juga mempererat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah, yang bersama-sama berpartisipasi dalam acara keagamaan tersebut.

Dalam ceramahnya, KH. Charis Rohman mengingatkan pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai contoh hidup yang sempurna.

“Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk menjadi panduan dalam setiap aspek kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi,” ujar KH. Charis.

Nabi Muhammad SAW adalah uswah hasanah (teladan yang baik) yang mengajarkan cara bersosialisasi dengan sesama, merawat diri, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Banyak ajaran Nabi yang mungkin tidak diketahui oleh para sahabatnya, dan hal itu kemudian diterangkan oleh istrinya, Siti Aisyah. Salah satu pesan terakhir Nabi sebelum wafat adalah bahwa beliau telah menyampaikan seluruh kebutuhan manusia, sampai yang terkecil seperti istinja (bersuci),” imbuhnya.

BACA JUGA :  Pemilik Hotel di Jepara Jadi Korban Pembunuhan Mantan Suami

KH. Charis juga menekankan bahwa perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW adalah rangkaian amal tanpa henti.

Bahkan, hingga usia tua, Nabi tetap aktif dalam menjalankan tugas kenabiannya, mengajarkan kepada umatnya bahwa tidak ada ruang untuk berleha-leha dalam mengejar amal kebaikan.

“Semakin tua seseorang, semakin semangatlah dia mencari bekal amal untuk akhirat,” pesan KH. Charis, yang mengajak jemaah untuk mencontoh semangat Nabi dalam mengumpulkan amal kebaikan hingga akhir hayat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini