JEPARA – Mondes.co.id | Pemerintah Desa (Pemdes) harus ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian budaya tradisi yang ada di Kabupaten Jepara.
Hal ini disampaikan pegiat budaya Hadi Priyanto saat menjadi narasumber Penguatan Profil Pelajaran Pancasila, Jumat (24/1/2025) di SMAN 1 Welahan.
Sesuai dengan topik budaya dan kearifan lokal, dikatakan Hadi, pelestarian budaya tradisi bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi pemerintahan desa juga harus turut serta secara aktif.
“Desa sebagai garda terdepan pemerintah harus turut terlibat dalam membangun budaya yang berbasis pada kearifan lokal desa setempat untuk anak-anak muda yang ada di desanya,” pinta Hadi.
Desa menurut Hadi saat ini memiliki dana yang besar yang difokuskan pada proyek-proyek fisik, sementara proyek pemberdayaan masyarakat nampak diabaikan, salah satunya adalah pelestarian budaya tradisi bagi anak-anak di desa masing-masing.
Pada kegiatan tersebut, Hadi juga menjelaskan secara ringkas mulai sejarah Jepara, mulai Jepara dalam Mitos Kerajaan Jawa hingga masa Islam dan masa kolonial.
“Perjalanan panjang sejarah Jepara telah membentuk budaya dan tradisi yang khas,” tuturnya.
Karena itu, perlu dibangun sinergitas mulai dari pemerintahan desa, sekolah, pemerintah kabupaten dan para pemangku kepentingan untuk bergerak bersama memperkuat ketahanan budaya generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi menjelaskan tradisi tedhak siten, petung pindah rumah, dan permainan tradisional.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Welahan Bidang Kurikulum Noor Rifaan, mengatakan tema kebudayaan dan kearifan lokal yang dipilih adalah untuk memberikan pemahaman dan kecintaan siswa terhadap pentingnya pelestarian tradisi.
“Ini bagian dalam mempersiapkan gelar karya yang akan dilakukan,” ujarnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar