Pelestarian Budaya, Sejarah Jalur Rempah Sebagai Fondasi Kabupaten Pati

waktu baca 2 menit
Jumat, 9 Agu 2024 16:48 0 478 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dalam rangka melestarikan kebudayaan jalur rempah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati ingin makna sejarah jalur rempah menjadi fondasi pembangunan Bumi Mina Tani secara berkelanjutan.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, jalur rempah yang pernah melintasi wilayah Kabupaten Pati, bukan hanya sebatas sejarah saja. Ia ingin ada pemanfaatan objek kemajuan budaya jalur rempah di era terkini.

“Bersama-sama, kita mengevaluasi dan memperkuat upaya strategis dalam pengembangan dan pemanfaatan obyek kemajuan kebudayaan jalur rempah,” tuturnya, Jumat (9/8/2024).

Menurut Henggar, hasil dari sarasehan budaya jalur rempah bertema ‘Wangi Pradesa” yang menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-701 Kabupaten Pati, menghasilkan rekomendasi yang konkret untuk mengakselerasi rekonstruksi jalur rempah.

Diketahui, rekomendasi tersebut menjadi panduan bagi semua pihak terkait untuk menjaga, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi budaya secara berkelanjutan dan berkeadilan. Kemudian rekomendasi itu juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Dalam hal ini, generasi muda menjadi sasaran rekomendasi tersebut yang turut ambil bagian menggali potensi budaya Kabupaten Pati, khususnya pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP),” tandasnya.

Sebelumnya, Pj Bupati Pati mengatakan jika macam-macam rempah dapat dikenalkan ke publik. Terlebih, rempah-rempah adalah komoditas yang menjadi incaran bangsa-bangsa selama zaman kerajaan terdahulu.

“Festival jalur rempah bertema ‘Wangi Pradesa’ menjadi perayaan yang tujuannya memperkenalkan kekayaan rempah-rempah, tentunya Pati dan juga tradisi Kabupaten Pati,” imbuh Henggar.

Banyak yang tidak tahu tentang rempah, terutama anak seusia sekolah. Hal itu amat disayangkan sehingga karnaval yang digelar nanti malam dapat memberi tahu generasi muda tentang melimpahnya rempah di Kabupaten Pati.

BACA JUGA :  Ditinggal ke Warung, Kandang Sapi di Dukuh Jukung Terbakar

“Kita mencoba gimana kenalkan budaya, rempah-rempah yang ada di tempat kita ke anak-anak. Agar upaya itu mampu memahamkan lagi,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini