Pati Penghasil Garam Terbesar Nomor 2 di Indonesia, Pembinaan pada Petambak Rutin Dilakukan

waktu baca 2 menit
Jumat, 10 Jan 2025 11:05 0 347 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, melalui Pembina Mutu Hasil Kelautan, Ari Wibowo menyampaikan bahwa pelaku produsen garam di wilayah berjuluk Bumi Mina Tani sangat banyak.

Dirinya mencatat terdapat 3.813 petambak garam yang aktif mengolah garam di tambak wilayan ini.

Tak heran jika produksi garam di Pati melimpah dan termasuk dalam salah satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia.

“Petambak garam kita ada 3.813 sekian, kita punya produsen garam yang selalu ada karena Pati menjadi wilayah penghasil garam terbesar nomor dua se-Indonesia, kalau pertama kan Madura,” terangnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 9 Januari 2025.

Selama ini pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui DKP Kabupaten Pati sudah sering melaksanakan pembinaan para pelaku pengolah garam di kawasan tambak.

Upaya itu dilakukan rutin, seperti penyuluhan petambak, survei proses produksi garam, hingga pengujian kandungan garam produksi.

“Pemda (pemerintah daerah) sendiri sudah melaksanakan pembinaan karena tupoksi (tugas pokok dan fungsi) penyuluhan survei lapangan, lalu pengujian produksi seperti kandungan NaCl dan lain sebagainya. Langkah ini berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah demi kelancaran program,” papar Ari saat ditemui di ruangannya.

Ia menerangkan bahwa program pembinaan mulai dari Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sejak 2011 hingga 2022 cukup sukses menberikan kebermanfaatan bagi kemajuan budi daya olahan garam di Kabupaten Pati.

BACA JUGA :  Harga Tembakau Menggiurkan, Komoditas Ini Makin Diminati Petani Pati

Selanjutnya, Sentra Garam Rakyat (SEGAR) yang dihandle oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah menjadikan Kabupaten Pati titik sentra garam nomor satu di provinsi ini.

Di samping itu, pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang olah garam di tambak digencarkan melalui program-program itu.

Hal ini sangat menguntungkan petambak garam, khususnya di Kabupaten Pati.

“Banyak kegiatan ke petambak garam, contoh bantuan Gudang Garam Rakyat (GGR), geo-isolator. Dulu di PUGAR malah banyak sarana, ada bronjong, mesin pompa, kipas angin, dikasih semua dari KKP. Normalisasi saluran juga untuk air baku sampai ke pemasaran dan teknologi pun difasilitasi,” ungkapnya.

Untuk saat ini, teknologi pertanian garam yang tengah tren yakni penggunaan geo-isolator.

Bahkan, ia menyebut sudah 99 persen petambak garam di Kabupaten Pati menggunakan geo-isolator sebagai media untuk mempercepat penguapan garam.

“Hampir 99 persen sudah memakai geo-isolator. Terakhir kami berikan geo-isolator di Desa Mangunlegi, Kecamatan Batangan,” pungkasnya.

Selain pelaku tambak garam yang berjumlah ribuan, ada pula 86 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang aktif mengolah garam konsumsi di Kabupaten Pati.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini