Foto; Suasana antrean solar di SPBU Sukolilo (Mondes/Singgih) PATI – Mondes.co.id | Sopir minibus mengaku harus bersabar mendapatkan pasokan solar untuk bahan bakar.
Pasalnya, di akhir tahun ini persediaan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menipis.
Bahkan belum sampai 12 jam, stok langsung ludes.
“Sekarang kalau mau ambil solar harus antre dari pagi. Apalagi di jalur yang saya lalui banyak pengguna solar untuk banyak kebutuhan, seperti truk, bus, traktor, dan mesin penggiling padi,” kata Rahmad, Jumat, 12 Desember 2025.
Sebagai driver, ia kadang harus meliburkan diri untuk mengantar penumpang gara-gara langkanya solar.
Kondisi ini jelas merugikan.
“Kalau solar saat ini cepat habis, karena persediaan gak sebanyak biasanya, ini hanya beberapa aja. Gak sampai siang udah kosong,” ujarnya.
Memang, di akhir tahun persediaan solar hampir habis alias menipis.
Pasalnya, di Kabupaten Pati banyak pengguna sarana pertanian maupun distribusi barang dan jasa yang menggunakan bahan bakar solar.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Indyah Tri Astuti, kuota solar sudah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan satu tahun.
Disebutkannya bahwa pihaknya mengajukan penambahan usulan kuota solar untuk tahun depan.
“Kuota sudah diatur Pertamina agar ketersediaan cukup hingga akhir tahun. Kalau kami kemarin (2025) sekitar 155 ribu kiloliter. Kalau 2026 naik kurang lebih 5 persen, di bawah 10 persen, kita usulkan,” ungkapnya.
Walaupun ada potensi kenaikan persediaan solar, namun pihaknya masih menunggu keputusan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terkait persediaan bahan bakar tersebut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar