Pasca Kebakaran, Perlu Penataan Ulang Kawasan Usaha dan Parkiran HWI Jepara

waktu baca 2 menit
Selasa, 6 Mei 2025 17:21 0 230 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kejadian kebakaran di kawasan industri menjadi keprihatinan semua pihak. Hal ini juga menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk melakukan evaluasi.

Bupati Jepara, Witiarso Utomo, mengunjungi lokasi kebakaran di area parkiran dan warung kawasan PT Hwaseung Indonesia (HWI) di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Selasa (6/5/2025).

Dalam kunjungannya, Bupati Witiarso menyampaikan keprihatinan, sekaligus menekankan pentingnya penataan ulang kawasan usaha dan parkiran.

“Kita akan melakukan sosialisasi, tidak hanya soal penggunaan kompor, tapi juga pentingnya memahami regulasi jarak antara warung dan area parkir. Semua harus ada aturan dan penataan yang jelas agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Bupati.

Sebagai informasi, insiden kebakaran di kawasan parkiran motor karyawan HWI ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB pada Senin (5/5/2025) tersebut, menghanguskan empat warung dan merambat ke area parkiran motor.

Ada ratusan sepeda motor yang hangus terbakar dalam insiden ini.

Diduga kebakaran terjadi akibat ledakan kompor di warung yang merembet ke warung lainnya. Hingga akhirnya juga menghanguskan lokasi parkir sepeda motor.

Pemerintah Kabupaten Jepara saat ini sedang mengidentifikasi korban yang mengalami kerugian, termasuk pemilik motor yang terbakar.

“Kami berkomunikasi dengan para pemilik motor, mengecek apakah kendaraan mereka diasuransikan atau tidak. Upaya itu juga sekaligus untuk  memastikan agar mereka mendapatkan haknya. Sementara para pelaku usaha juga kami dorong untuk menunaikan kewajibannya, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tambahnya.

BACA JUGA :  Tim KKN UMK Gandeng Psikolog Sampaikan Edukasi Penggunaan Gadget Aman hingga Anti Bullying

Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Jepara, Surana, mengungkapkan bahwa keterlambatan informasi menjadi salah satu penyebab kebakaran cepat meluas.

“Kami menerima informasi sekitar 20 menit setelah kejadian. Kalau informasi bisa lebih cepat masuk, kemungkinan bisa lebih tertolong. Kadang masyarakat gugup dan tidak menyimpan nomor darurat, jadi penanganan terlambat,” jelas Surana.

Ia juga menyoroti kondisi lokasi kebakaran yang kurang ideal karena warung dan parkiran menyatu tanpa pembatas.

“Ini harus jadi perhatian bersama. Idealnya, warung dan parkiran tidak berada dalam satu area tanpa sekat. Harus ada pemisahan yang jelas,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini