REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Rembang mengambil langkah tegas dalam upaya mengendalikan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak di wilayahnya.
Mulai pekan depan, seluruh pasar hewan di Rembang akan ditutup sementara.
Keputusan ini diambil menyusul temuan ternak yang terindikasi PMK di Pasar Hewan Pamotan dan Kragan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang.
Langkah ini merupakan upaya proaktif untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.
Kepala Bidang Peternakan Dintanpan Rembang, Lulu Rofiana, menjelaskan bahwa pengetatan di Pasar Hewan Pamotan, setelah ditemukan adanya ternak dari Jawa Timur yang terindikasi PMK.
Bahkan, beberapa kendaraan pengangkut ternak yang membawa hewan terjangkit terpaksa putar balik kembali ke daerah asalnya.
“Kami terpaksa memutarbalikkan satu kendaraan yang berisi sekitar lima ternak, di mana tiga di antaranya terindikasi PMK,” ujar Lulu.
Kondisi serupa juga ditemukan di Pasar Hewan Kragan. Meski ternak yang sempat terjangkit PMK dua minggu lalu mulai membaik, namun masih berisiko menularkan penyakit.
“Ternak tersebut sudah hampir sembuh, tetapi belum sepenuhnya pulih dan masih berpotensi menularkan PMK,” lanjutnya.
Guna memutus rantai penyebaran PMK, Dintanpan Rembang berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop) Rembang untuk menerapkan penutupan serentak di seluruh pasar hewan selama dua pekan atau dua kali pasaran.
“Penutupan serentak ini penting untuk meminimalisir perputaran virus PMK. Insya Allah, minggu depan kami akan menutup Pasar Hewan Pamotan dan Kragan selama dua minggu,” tegas Lulu.
Setelah masa penutupan, Dintanpan Rembang akan melakukan evaluasi setiap dua kali pasaran untuk mengukur efektivitas kebijakan ini dalam menekan penyebaran PMK di Rembang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar