Panen Cengkeh di Cluwak, Anugerah Alam dari Ladang Kawasan Pegunungan

waktu baca 2 menit
Minggu, 10 Agu 2025 08:06 0 512 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sejak Juli hingga Agustus ini, petani di lereng Gunung Muria sedang merasakan anugerah alam dengan memanen komoditas cengkeh.

DBHCHT TRENGGALEK

Di balik perkebunan kopi yang melimpah di daerah tersebut, menyimpan keharuman cengkeh yang tumbuh subur di sebelahnya.

Salah seorang petani setempat, Sumaryati yang sedang panen, mampu menghasilkan 2 kuintal cengkeh yang ia tanam sejak lima bulan yang lalu.

Ia menanam 100 pohon cengkeh dengan luas lahan 1 hektar.

“Saat ini baru habis panen mulai Juli-Agustus. Baru mencapai 2 kuintal, karena sebagian besar baru berbuah,” ucap wanita yang akrab disapa Yati saat diwawancarai Mondes.co.id, Minggu (10/8/2025).

Lahannya berada di Desa Medani, Kecamatan Cluwak.

Menurutnya, lahan di daerah lereng gunung tersebut sangat cocok untuk budi daya tanaman cengkeh.

“Di Kabupaten Pati yang ada cengkeh di daerah-daerah pegunungan atau pedesaan. Kalau lahan saya 1 hektar lebih dengan 100 pohon di kawasan perkebunan kopi,” ucapnya.

Yati menjelaskan, menanam cengkeh amat sangat mudah jika dilakukan secara telaten.

Seperti orang bercocok tanam pada komoditas umumnya, yang mana tanaman diberi pengairan cukup agar bisa tumbuh berkembang dengan baik.

Mudahnya budi daya cengkeh ini cukup diberi pemupukan sedikit saja, pupuknya adalah Phonska.

Namun, tantangannya ada pada binatang tupai yang kerap mengganggu perawatan cengkeh.

“Saat kemarau kalau masih kecil atau baru tanam harus disiram, dan kadang pohonnya itu dimakan sama tupai. Pemupukan dilakukan sedikit (secukupnya) sama Phonska untuk penyubur tanaman,” tuturnya.

BACA JUGA :  Pria dengan Gangguan Jiwa Bawa Kabur Motor di Juwana, Begini Endingnya

Menurutnya dari segi harga fluktuatif, ia menyebut harga cengkeh yang dijual ke pengepul Rp98 ribu per kilogram.

Namun, di kondisi tertentu harga cengkeh bisa tembus Rp120 ribu per kilogram.

“Sementara kami petani cengkeh tidak ada kendala yang berarti. Saat ini harga Rp98.000 karena ada turun-naiknya harga. Kami petani cengkeh hanya jual pada pengepul saja area Desa Ngawen maupun Plaosan,” ungkapnya.

Perlu diketahui, budi daya cengkeh oleh masyarakat setempat sudah berlangsung bertahun-tahun, dan secara turun-temurun.

Namun, sejumlah pohon sempat ditebang, lantaran merosotnya harga pada waktu itu.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini