Pameran Lukisan Karya Taring Padi Meriahkan Festival Kendeng Lestari

waktu baca 2 menit
Kamis, 18 Des 2025 17:49 0 43 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Taring Padi ikut memeriahkan Festival Kendeng 2025 di Dukuh Misik, Desa Sukolilo, Kabupaten Pati.

Komunitas seni ini memamerkan sejumlah karya lukis yang menggambarkan potret perjuangan melawan kerusakan di Pegunungan Kendeng, Kamis, 18 Desember 2025.

Berbagai lukisan tentang perjuangan melestarikan Pegunungan Kendeng terpajang di sudut-sudut festival.

Sebuah lukisan raksasa paling menyedot perhatian, mempunyai nama ‘Kendeng Lestari, Nyawiji Kanggo Ibu Bumi.’

“Ini potret dari kami apa yang dilakukan sedulur-sedulur Kendeng, JMPPK, Sedulur Sikep, dan Wiji Kendeng. Kami mencoba mengilustrasikan aktivitas teman Kendeng, semangat mereka dalam melestarikan Kendeng,” tutur salah satu seniman Taring Padi, Fitri.

Lukisan berukuran 4×6 meter itu menampilkan dua sisi berbeda.

Wajah Samin Surosentiko dan sejumlah tokoh perjuangan pelestarian Pegunungan Kendeng, terlihat dengan warna cerah di sisi kiri lukisan.

Di sisi seberang, Joko Widodo dengan berbaju raja, Ganjar Pranowo, dan sejumlah aparat terlukis dengan warna lebih gelap.

Aksi cor kaki di depan istana presiden oleh aktivitas Pegunungan Kendeng, juga terpotret di tengah lukisan.

“Sisi kiri adalah kegiatan yang seluruh Kendeng lakukan. Sementara di sisi kanan yang merusak Pegunungan Kendeng,” lanjutnya.

Butuh tiga hingga empat pekan untuk melukis perlawanan masyarakat Pegunungan Kendeng dalam melawan kerusakan alam ini.

Sekitar 10 seniman atau sukarelawan terlibat dalam karya yang selesai pada tahun 2023 lalu dan sempat dipamerkan di Australia.

Fitri menyebut, perlu perjalanan panjang untuk mengabadikan perjuangan masyarakat Pegunungan Kendeng.

Berbagai diskusi digelar untuk menentukan konsep, tema, hingga detail-detail kecil.

BACA JUGA :  Warga Kaliori Keluhkan Kualitas Air PDAM Keruh dan Tidak Layak Konsumsi

“Paling lama diskusi, sampai kemudian menemukan konsep, tema hingga detail-detail kecil,” katanya.

Proses memotret perjuangan melawan kerusakan Pegunungan Kendeng ini disebut Fitri sebagai proses belajar Taring Padi.

Mereka konsisten membersamai Sedulur Kendeng sejak 2006.

“Kemudian 2009 juga kami merespons dengan membuat poster cukil kayu tentang 9 petani Pati yang ditangkap karena melawan pembangunan pabrik semen,” ungkapnya.

Taring Padi menampilkan karya ini bersama puluhan karya lain di Festival Kendeng 2025, sebagai penanda bahwa karya tersebut sudah menjadi secara utuh.

Selain menampilkan karya lukisan, Taring Padi juga menyuguhkan sepuluh panji, juga yang berisikan tembang semangat perlawanan Samin.

Karya itu juga dipasang di Pendopo Pengayoman, Kabupaten Blora.

“Festival Kendeng ini sebagai momen bahwa karya ini secara utuh sah menjadi fungsi. Kita sudah prestasikan kepada warga, kita tidak menjadi beban lagi karena karya ini kembali ke tanahnya,” terangnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini