PATI – Mondes.co.id | Pencak silat adalah kombinasi unik antara olahraga dan kesenian. Salah satu pencak silat yang terkenal di area Pati Selatan adalah aliran Harimau Kumbang, dan bisa ditemui di Padepokan Harimau Kumbang.
Perguruan ini memperkenalkan seni bela diri pencak silat yang berasal dari Kabupaten Pati kepada anak muda. Padepokan tersebut terletak di Desa Trimulyo, Kecamatan Kayen.
Padepokan Harimau Kumbang adalah sebuah perguruan pencak silat yang didirikan oleh seorang pria bernama Seniman.
Perguruan ini resmi berdiri pada tanggal 6 September 2000 dan memiliki keterkaitan dengan Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa.
Keganasan Jurus Raja Rimba
Ketua Padepokan Silat Harimau Kumbang, Seniman, mengatakan, gerakan seni bela diri ini mengajarkan banyak jurus-jurus yang menyerupai serangan karnivor Jawa, serta menekankan pada agresivitas cengkraman dan tendangan.
“Perguruan Silat Harimau Kumbang adalah suatu bentuk seni bela diri asli dari Pati. Nama harimau dipilih karena jurus-jurus yang diajarkan dominan mengadopsi gerakan harimau. Kami juga menambahkan sebutan kumbang karena seragam kami berwarna hitam,” ujar pria yang kerap disapa Iman saat dikontak Mondes.co.id, Kamis 7 Juli 2023.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 1.000 murid yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara yang aktif di dalam kepengurusan padepokan sebanyak 100 orang.
Melihat banyaknya ragam seni bela diri pencak silat di Kabupaten Pati membuatnya bangga akan hal itu.
Ia menilai dengan banyaknya pencak silat, maka dapat mengajak generasi muda menjaga seni bela diri tradisional.
“Pati akan semakin kukuh dengan keberadaan lebih banyak perguruan silat. Saat ini, ada Pagar Nusa, PSHT (Persaudaan Setia Hati Teratai), Tapak Suci, Cempaka Putih, Kera Sakti, Joyo Gendilo, dan sejumlah lainnya,” bebernya.
“Kehadiran mereka memberikan semangat kepada kami untuk yakin bahwa warisan budaya Indonesia dapat terus dilestarikan,” sambung pria yang akrab disapa Ki Jadug Amungrogo itu.
Bagi dia, pencak silat memiliki arti sebagai alat untuk belajar memperbaiki akhlak, meningkatkan pengetahuan spiritual, memperkaya budaya, dan menjaga kesehatan tubuh.
Penting untuk tidak menyalahgunakan pencak silat dalam tindakan kriminal, kejahatan, atau kegiatan negatif lainnya.
Pengobatan Jasmani dan Rohani
Padepokan Harimau Kumbang tidak hanya memberikan pelajaran seni bela diri, tetapi juga memberikan pengajaran tentang pengobatan alternatif kepada para pendekar.
Dengan ajaran tersebut, ditegaskan, Padepokan Harimau Kumbang juga menyediakan layanan pengobatan non medis untuk penduduk lokal.
Selama mengabdikan diri untuk perguruan, Iman mengaku telah mengajarkan ilmu tersebut kepada murid perguruan yang dipercaya.
Dirinya menyebut ilmu pengobatan ini dengan istilah Gemblengan Harimau Kumbang.
“Di perguruan Harimau Kumbang, bukan hanya belajar cara bertarung, tetapi juga diajarkan bagaimana memberikan pengobatan kepada orang lain menggunakan metode yang kami ajarkan,” ucapnya.
Ia mengajarkan ilmu pengobatan kepada murid yang telah memenuhi standar-standar tertentu.
Antara lain yang baik akhlaknya, yang patuh pada gurunya, yang jujur dan memiliki sopan santun.
“Beberapa murid yang saya percayai berdasarkan standar tersebut saya ajarkan. Standar itu kami adopsi dari dunia pesantren. Dan bagi murid yang akan mengobati pasien dengan ilmu gemblengan ini harus izin saya terlebih dahulu,” tambah pria yang kini berprofesi sebagai guru di salah satu madrasah di Kabupaten Pati.
Diketahui, pengetahuan tersebut berasal dari warisan ayahnya yang merupakan seorang tabib dan memiliki ilmu kanuragan.
Pengetahuan yang diwariskan itu digabungkan dengan beberapa perjalanan spiritualnya ke beberapa tempat, termasuk Pondok Pesantren Ringin Agung Pare, Kediri.
Kemudian mendalami tentang Al-Qur’an di Pamotan Rembang, dan praktik ilmu hikmah di lereng Gunung Salak, Bogor.
Secara singkat, ilmu kanuragan yang ia kuasai dipraktikkan dalam berbagai cara untuk membantu masyarakat setempat, terutama dalam bidang bela diri dan pengobatan.
Dalam upaya pengobatan alternatif ini, ia menggunakan metode penerawangan dan rogo sukmo.
Bersama dengan para muridnya, ia memberikan pengobatan baik secara fisik maupun psikis.
Pasien yang datang kepadanya biasanya menderita berbagai macam penyakit.
Ia mencoba memberikan terapi psikis karena mayoritas pasiennya menderita karena secara rohani.
“Pasien yang datang biasanya dari masyarakat setempat. Mereka menderita berbagai macam penyakit, termasuk stres, stroke, demam tinggi, dan bahkan karena terkena santet,” jelasnya.
Ia memberi kesempatan bagi pasien yang berminat untuk belajar ilmu tersebut, supaya mendedikasikan waktu dan tenaganya mengabdi pada padepokan.
Misi Pelestarian Kearifan Lokal
Sesuai dengan namanya Seniman, jiwa seni pun melebur pada jiwa bapak dua anak ini.
Ia merupakan sosok ketua paguyuban seni barongan Macan Kumbang turut memperkenalkan tradisi barongan sebagai pilihan permainan tradisional bagi generasi muda di Pati.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan seni tersebut dalam memperkaya gerakan tubuh, yang dapat mendorong seseorang untuk lebih beraktivitas.
Seni barongan mencerminkan sifat-sifat yang dimiliki oleh masyarakat Pati.
Yakni sifat kekeluargaan, kesederhanaan, kekompakan, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.
Barongan sendiri mencerminkan seni dan budaya masyarakat Pati yang mengusung semangat partisipasi rakyat dan mengandung berbagai makna khusus dalam segala aspek kehidupan.
Iman berharap, agar mereka terus berjuang dengan konsisten untuk memperkenalkan seni bela diri dan barongan kepada generasi muda di seluruh wilayah Kabupaten Pati, bahkan hingga tingkat provinsi dan nasional.
“Kami berharap eksistensi pencak silat di Indonesia, terutama di Pati, semakin meningkat dan kebudayaan barongan tetap dilestarikan oleh generasi muda,” tutupnya. (Sing/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar