PASANG IKLAN DISINI

Om Bob Sesalkan Konser Tri Suaka di Juwana, Satgas Covid-19 Harus Bertanggung Jawab

waktu baca 2 menit
Jumat, 7 Jan 2022 05:27 0 298 mondes

PATI-Mondes.co.id| Polemik soal diberikannya ijin konser musik asal Jogjakarta Tri Suaka beberapa hari lalu di Desa Kudukeras, Juwana masih menyisakan kegundahan pekerja seni lokal Pati. Dari gejolak tersebut, Ketua Patriot Garuda Nusantara dan juga Ketua DPD Lidik Krimsus Kabupaten Pati Slamet Widodo angkat bicara.

Pasalnya, konser tersebut sudah mengantongi ijin dari Ketua Satgas Covid-19. Padahal kerumunan penonton yang hadir tidak mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes). Hal ini sangatlah di sayangkan, jika melihat situasi saat ini Kabupaten Pati masih memberlakukan PPKM level 2.

“Mestinya Satgas Covid jangan asal memberikan ijin, apalagi situasi saat ini Pati masih level 2 dan pemberlakuan PPKM masih jalan setiap harinya,” tutur Slamet Widodo yang akrab dipanggil Om Bob.

Menurutnya, kejadian semacam ini yang membuat para seniman lokal berteriak, hal ini dinilai Pemerintah Daerah (Pemda) Pati tebang pilih dalam mengambil kebijakan. Mereka merasa di kekang dalam menyajikan hiburan di wilayahnya sendiri, namun seniman dari luar daerah justru bisa bebas manggung di sini.

“Pekerja seni lokal mati nafkahnya. Eee malah Tri Suaka melenggang konser di Pati, dan tarif tiket masuknya pun fantastis. Sungguh luar biasa ini kebijakannya, jangan tebang pilihlah,” tegas Om Bob. Pada Jumat, (07/1/2022).

Dirinya berharap, Ketua Satgas Covid-19 harus bertanggung jawab dengan adanya kejadian ini. Jangan sampai penyebaran itu akibat ulah masyarakat yang tidak ada kesadaran sendiri. Peran TNI/Polri dalam membantu Pemda terkesan tak bearti dalam meminimalisir penyebaran covid-19 di wilayah Pati.

Baca Juga:  IPHI Diminta Bantu Pemerintah Sukseskan Penyelenggaraan Ibadah Haji

“Jangan salahkan rakyat jika kebijakan pimpinan masih tebang pilih. Kasihan rekan-rekan TNI/Polri yang susah payah membantu dalam menegakan peraturan PPKM. Warga jelas kecewa, punya acara hajatan yang pengen adakan hiburan, ketoprak, orkes dangdut saja langsung dibubarkan. Ini yang menjadikan perbedaan antara yang berduit dan yang tidak berduit,” tandasnya.

(Dn/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini