PATI – Mondes.co.id | Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi akses bagi masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan dengan biaya terjangkau. Program tersebut amat dibutuhkan bagi masyarakat agar memperoleh haknya secara layak sebagai bagian dari Warga Negara Indonesia (WNI).
Khusus di Kabupaten Pati, melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), mencatat ada ribuan masyarakat Kabupaten Pati yang belum menerima KIS.
Menurut data yang dipaparkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, Tri Haryumi ada 2.325 warga yang belum memperoleh kartu tersebut. Diketahui, bahwa KIS tersebut menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan ekstrem yang sudah diprogramkan di tahun 2023 ini.
KIS sendiri dialokasikan berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Menurut data jumlah usulan penanggulangan kemiskinan ekstrem Kabupaten Pati. Penerima KIS APBD II sebanyak 560, penerima KIS APBN sebanyak 7.362. Belum memiliki KIS sebanyak 2.325,” tulis catatan Dinsos P3AKB Kabupaten Pati.
Jika dilihat wilayah kecamatan dengan perolehan KIS, paling sedikit ada di Kecamatan Batangan dengan jumlah 22 penerima. Kemudian disusul Gabus dengan 44 penerima. Sedangkan jumlah terbanyak ada di Kecamatan Margoyoso denga jumlah 253 penerima, disusul Tay dengan 218 penerima.
“Yang paling banyak ada di Kecamatan Margoyoso itu 253 penerima. Berikutnya, Kecamatan Tayu itu 218, Kecamatan Sukolilo itu 215 warga, Kecamatan Dukuhseti 181, Kecamatan Trangkil 180, Kecamatan Kayen 144 warga, dan Kecamatan Pati berkisar 143 warga,” sebut Tri Haryumi saat diwawancarai Mondes.co.id.
Lebih lanjut, penerima KIS dari APBD II terbanyak di Kecamatan Margoyoso dengan 67 penerima, sementara yang paling sedikit di Kecamatan Batangan dengan lima penerima.
Sementara, penerima KIS dari APBN terbanyak juga ada di Kecamatan Margoyoso dengan total 769 penerima. Sedangkan, paling sedikit di Kecamatan Winong dengan 89 penerima.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar