Nelayan Kaliori Hilang Saat Melaut di Perairan Marongan, Pencarian Dilakukan

waktu baca 2 menit
Sabtu, 7 Des 2024 15:32 0 338 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Duka menyelimuti warga Dusun Wates, Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.

Seorang nelayan bernama Pomo Prianto (38 tahun) dilaporkan hilang saat melaut di sekitar Pulau Marongan pada Sabtu (7/12/2024) pagi.

Koordinator Unit Siaga Kantor SAR Rembang, Ahmad Nurzain, menjelaskan bahwa Pomo Prianto berangkat melaut sendirian sekitar pukul 04.30 WIB menggunakan perahu cukrik.

Ia biasa mencari rajungan dan cumi-cumi di perairan tersebut.

“Kejadian ini diketahui sekitar pukul 07.30 WIB ketika seorang nelayan dari Kelurahan Tanjungsari melintas dan melihat perahu milik Pomo dalam kondisi terombang-ambing tanpa ada orang di dalamnya,” ungkap Nurzain.

Perahu tersebut kemudian ditarik ke pinggir Pantai Dusun Wates dan kejadian ini segera dilaporkan kepada kepala desa.

Mendapat informasi tersebut, tim SAR gabungan bersama nelayan setempat langsung melakukan pencarian.

“Sampai saat ini, korban belum ditemukan. Kondisi cuaca yang berkabut dan gelombang yang cukup tinggi, menjadi kendala dalam pencarian,” tambah Nurzain.

Tim SAR memperkirakan korban terseret arus ke arah timur.

Tim SAR telah mengerahkan seluruh potensi yang ada untuk menemukan Pomo Prianto.

Selain menyisir perairan sekitar Pulau Marongan, tim juga melakukan koordinasi dengan nelayan setempat untuk memperluas area pencarian.

“Kami berharap korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar upaya pencarian ini membuahkan hasil,” ujar Nurzain.

Kejadian hilangnya nelayan di perairan Rembang bukanlah yang pertama kali.

Sebelumnya, pada awal Desember 2024, seorang nelayan bernama Soeradi (62 tahun) juga dilaporkan hilang saat melaut di sekitar Pulau Gosong Caruban.

BACA JUGA :  Dinsos Pati Pastikan Penyaluran BLT DBHCHT TA 2024 Transparan

Hingga kini, Soeradi belum ditemukan.

Peristiwa hilangnya nelayan ini kembali menyoroti risiko yang dihadapi oleh para nelayan dalam menjalankan aktivitasnya.

Kondisi cuaca yang tidak menentu, gelombang tinggi, dan arus yang kuat, menjadi beberapa faktor yang dapat membahayakan keselamatan nelayan.

Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan perhatian lebih terhadap keselamatan nelayan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah melakukan sosialisasi kepada nelayan tentang pentingnya keselamatan kerja dan penggunaan alat keselamatan.

Kemudian, memastikan bahwa perahu yang digunakan oleh nelayan dalam kondisi layak dan dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang lengkap.

Menyediakan sistem peringatan dini terhadap cuaca buruk agar nelayan dapat menghindari melaut saat kondisi cuaca tidak memungkinkan.

Serta, meningkatkan koordinasi antara pemerintah, nelayan, dan lembaga terkait dalam upaya pencarian dan penyelamatan nelayan yang hilang.

Keluarga Pomo Prianto berharap agar korban segera ditemukan. Mereka memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar Pomo dapat kembali pulang ke rumah.

“Kami sangat berharap ayah bisa segera pulang. Kami sangat merindukannya,” ungkap istri Pomo dengan suara bergetar.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini