PATI – Mondes.co.id | Bagi sebagian orang, nasi jagung dianggap sebagai makanan masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Tanpa disadari, nasi jagung memiliki kadar rendah gula yang baik bagi kesehatan, dibandingkan dengan nasi beras.
Sadar akan hal itu, masyarakat di Kabupaten Pati yang tahu akan manfaat kuliner mengenyangkan ini, beralih mengonsumsi nasi jagung.
Warung hingga lapak nasi jagung pun ketiban berkah gaya hidup sehat, lantaran banyaknya permintaan.
Seperti yang terlihat di lapak nasi jagung yang berjualan di timur Rumah Sakit (RS) Mitra Bangsa atau di depan kantor BKPP Kabupaten Pati.
Lapak nasi jagung milik Amelia Kristiani ini nampak sederhana, dari depan terlihat jajaran ceting atau tempat nasi yang berbentuk bulat cekung terbuat dari bambu.
“Untuk nasi jagung sendiri itu saya memang dulu didorong oleh teman saya jualan nasi jagung pasti laku. Di sisi lain ibu saya dulu pernah diabetes, terus setiap mintanya nasi jagung,” kata Amelia, Jumat (20/12/2024).
Uniknya, selain menyediakan aneka sayur dan lauk pelengkap, dalam penyajiannya, nasi jagung dikemas dengan daun jati.
Daun jati di atas piring, disebutnya bukan hanya sebagai aksesoris semata. Namun bertujuan untuk menambah aroma yang khas pada nasi jagung.
Sehingga, wajar dalam sehari wanita berusia 45 tahun ini, mampu menjual puluhan porsi nasi jagung di lapak mungil yang terletak di sudut kota Pati ini.
“Nasi jagung bisa jual sebanyak 30 porsi. Kalau yang nasi jadul 30 porsi,” tambahnya.
Nasi jagung daun jati ini dihargai Rp12 ribu per porsi. Namun, saat hari Jumat, harga nasi jagung hanya Rp10 ribu per porsi.
“Harganya Rp12 ribu per porsi. Khusus hari Jumat harganya Rp10 ribu. Karena memang mikir saya orang gagal, sedikit rejeki saya kembalikan kepada orang,” bebernya.
Lapak warungnya pun buka setiap hari, kecuali hari Senin. Ia menjajakan dagangannya mulai pukul 06.00 WIB sampai habis.
“Setiap hari kecuali hari Senin,” ungkapnya.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar