JEPARA – Mondes.co.id | Hingga Senin, 4 Maret 2024, jumlah angka pasien demam berdarah dengue (DBD), terus meningkat. Bahkan hingga hari ini, pasien meninggal karena DBD kian bertambah.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kehesatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno mengatakan, sebelumnya, di akhir Februari lalu, jumlah pasien DBD yang meninggal dunia sudah menyentuh angka 15 orang. Kini bertambah lagi menjadi 17 orang.
“Dari jumlah tersebut 14 yang meninggal masih kategori anak-anak,” ujar Eko Cahyo, Senin 4 Maret 2024.
Jumlah kasus pada pekan ke-10 ini sebanyak 145 kasus. Lalu jumlah kasus DBD sebanyak 821 kasus. Total sejak pekan pertama, terdapat 983 kasus DBD.
”Jumlah kasus DBD ini tersebar merata di seluruh kecamatan. Namun ada lima kecamatan dengan catatan kasus tertinggi. Yakni Kecamatan Pecangaan dengan total 29 kasus positif, 131 tersangka dan enam meninggal dunia. Kemudian, ada Kecamatan Kedung, dengan jumlah kasus positif 17 kasus, 87 tersangka dan empat meninggal dunia. Lalu Kecamatan Kalinyamatan, terdapat 18 kasus positif dan 61 tersangka,” tambahnya.
Berikutnya Kecamatan Mlonggo, terdapat 10 kasus positif DBD, 73 kasus tersangka, dan tiga meninggal dunia. Lalu Kecamatan Jepara, terdapat 7 kasus positif, 48 kasus tersangka, dan dua meninggal dunia.
“Khusus Kecamatan Karimunjawa belum ditemukan kasus DB,” katanya.
Menurut Eko, kasus DBD di Kabupaten Jepara tahun ini peningkatannya sangat cepat dan signifikan. Melihat kasus kematian, dibandingkan dengan sepanjang tahun 2023.
Eko menilai, merebaknya nyamuk aedes aegypti ini juga karena adanya fenomena El-Nino. Kondisi panas yang tinggi, memudahkan telur-telur nyamuk bisa bertahan lama hingga enam bulan. Sehingga begitu memasuki musim penghujan yang diselingi panas, telur-telur itu menetas bersamaan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar