PATI – Mondes.co.id | Peralihan musim dari kemarau ke penghujan mulai terjadi sejak September 2024 ini, hal ini juga disebut dengan musim pancaroba.
Pada musim ini, dapat memicu cuaca ekstrem dan otomatis mempengaruhi kondisi tinggi rendahnya gelombang lautan.
Kondisi demikian seyogyanya patut diperhatikan oleh nelayan, salah satunya di Kabupaten Pati.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Sholeh, cuaca ekstrem kerap terjadi di masa-masa seperti ini dan menyebabkan gelombang laut yang deras, sehingga nelayan mesti waspada.
“Derasnya kondisi laut pada musim pancaroba, perubahan dari kemarau ke penghujan biasanya terjadi cuaca yang ekstrem, sehingga memicu gelombang tinggi,” ungkapnya saat dihubungi Mondes.co.id, Senin, 30 September 2024.
Hal yang paling dikhawatirkan ialah ketika hujan turun mempengaruhi derasnya gelombang lautan. Sehingga rawan terjadi kecelakaan di laut.
“Biasanya cuaca yang kurang bersahabat, sehingga sering terjadi kecelakaan laut,” ujar Sholeh.
Kendati demikian, nelayan diuntungkan dengan tingginya gelombang, hasil tangkapan mereka berpotensi besar karena ikan-ikan mulai banyak yang muncul.
“Bagi nelayan kecil, bila sudah mulai turun hujan, ikan di pinggiran sudah mulai muncul,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar