Musim Nikah dan Libur Sekolah, Bisnis Travel Menggeliat 

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Jul 2024 17:47 0 528 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Momentum libur akhir sekolah menjadi kesempatan emas bagi pelaku usaha travel untuk meraup pundi-pundi rupiah.

Para pejuang jalanan ini memanfaatkannya dengan melayani masyarakat yang ingin diantar ke tujuan objek wisata, guna mengabiskan waktu liburan dari tempat yang satu hingga ke tempat lainnya.

Berkah ini dirasakan oleh Riyan, salah seorang pelaku jasa travel asal Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Menurutnya, hari libur sekolah ini membuatnya ramai orderan dibandingkan hari-hari biasa.

Ia mengatakan bahwa selama bulan Juni ini, telah mendapatkan orderan sebanyak 14 trip hanya untuk memuaskan perjalanan masyarakat yang ingin pergi berlibur. Dengan tiga armada yang dimiliki, Riyan senang dengan kondisi saat ini.

“Momentum libur sekolah cukup lumayan ramai dibanding hari-hari biasa, saya alami mulai ramai puasa lalu menjelang lebaran, terus pasca lebaran hingga hari ini kebanyakan acara wisata. Di bulan Juni, alhamdulillah order masuk ada 14 trip perjalanan wisata, biasanya yang order kebanyakan masyarakat umum,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Sabtu (6/7/2024).

Di samping itu, dirinya juga mengaku kerap mendapat order untuk mengantar rombongan iring-iring pernikahan.

Sejauh ini, memang ia rasa banyak pihak yang melangsungkan hari bahagia, dirinya sesekali turut berbahagia, meski konteks kebahagiaannya bukan bersama pasangan, melainkan bersama datangnya cuan.

“Yang kami dapat selain wisata ada acara pernikahan cukup sering, ada juga pemberangkatan merantau juga sering antar ke bandara atau pelabuhan. Untuk acara nikahan mulai ramai akhir Mei sampai sekarang,” ucapnya dengan penuh kegembiraan.

BACA JUGA :  Temui Sedikit Titik Terang, Puluhan Petani Pundenrejo Balik Rumah

Menurutnya, puncak orderan pernikahan ia rasakan sejak Juni sampai dengan awal Juli 2024 ini. Jumlah orderan pernikahan yang masuk capai 15 trip.

Riyan menyebutkan bahwa selama Juni mendapatkan kenaikan orderan sampai 50 persen. Keterbatasan kru, tenaga, dan armada, memaksa orderan diberikan kepada rekan sesama pengusaha travel.

“Ada peningkatan 40 sampai 50 persen ramainya, di saat ini banyak order yang masuk, jika kendaraan sudah terjadwal maka saya lempar ke teman,” ujar pria yang mulai aktif menyopir sejak duduk di bangku kuliah.

Dirinya melayani orderan sesuai dengan permintaan pemesan. Sejauh ini beberapa orderan untuk mengantarkan ke beberapa provinsi telah ia jalani. Mulai dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah itu sendiri, tetapi kadangkala ada orderan yang datang untuk ke luar Jawa.

Ia juga menceritakan keluh kesahnya selama melakoni usaha travel. Hal yang paling membuatnya kecewa, ketika ada orderan yang dibatalkan di hari H.

“Paling sadis di-cancel pas hari H, apalagi saat orderan yang lain sudah terlanjur saya lempar ke travel lain, mereka (pemesan) yang diproritaskan malah di-cancel, maka saya selaku pihak travel kesal dan kami kecewa,” ungkap owner Riyan Group Transport.

Sejauh ini, ia tidak menggunakan prinsip uang muka, karena selama ini pemesan rata-rata datang dari kenalannya.

Sehingga Riyan bermodal rasa percaya, akan tetapi ketika tidak menggunakan prinsip uang muka, risikonya kerap ada yang asal cancel.

“Kebanyakan pemesan masyarakat umum, kebanyakan teman sendiri atau tetangga. Ada rasa nggak enak kalau belum berangkat tapi mulai bayar uang muka. Kami tidak memberlakukan uang muka, tetapi kalau mau membayar uang muka silahkan, tetapi kalau cancel di hari H kami kecewa,” ucapnya.

BACA JUGA :  Peduli Emak-emak, Satlantas Polresta Pati Bagi Sayur Mayur

Sejauh ini dirinya menjalankan travel bersama lima kru. Para kru tersebut biasanya ditugaskan secara bergantian untuk mengantar para penumpang dari titik ke titik yang lain.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini