PATI – Mondes.co.id | Virus cacar monyet alias Monkeypox telah menyerang Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Sebanyak 30 warga dikonfirmasi menderita virus yang bersifat zoonosis tersebut.
Kasus tersebut menjadi perhatian sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Pati. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), mulai gencar melalukan pencegahan secara preventif di setiap rumah sakit maupun klinik dan puskesmas di 21 kecamatan.
“Kami telah terima surat dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan Dinas Kesehatan Provinsi tiga minggu yang lalu, kemudian kami surati semua puskesmas dan rumah sakit agar siap-siap mengantisipasi monkeypox. Saat kami lakukan surveilans di beberapa puskesmas belum menemukan, baik anak maupun orang dewasa,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, dr. Joko Leksono Widodo, Selasa, 14 November 2023.
Menurutnya, kondisi di Kabupaten Pati masih aman terkendali, pihaknya belum menemukan kasus, mulai dari orang dewasa dan anak-anak. Namun dirinya tetap mengingatkan agar Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap dijalankan oleh masyarakat Bumi Mina Tani.
Meskipun, cacar pada umumnya tak membolehkan penderitanya mandi, tetapi ketika cacar monyet mulai menyerang badan, maka mandi pun tak jadi masalah.
“Mudah sekali pencegahannya, kalau untuk kita cuci tangan pakai sabun, masker selalu penting tidak hanya dipakai kalau Covid saja, PHBS menentukan juga. Mandi pun tidak jadi masalah, karena takutnya kalau infeksi sekunder. Intinya boleh mandi, karena khawatirnya ketika tidak mandi akan infeksi. Disarankan mandi dengan air hangat,” ungkap dr. Joko.
Saat ditanya, apakah suatu saat nanti bila monkeypox menyebar ada kewajiban vaksinasi? Dirinya tak memberikan keterangan secara lebih jauh, karena selama ini belum ada anjuran wajib vaksin dari pemerintah. Dirinya juga mengatakan bahwa cacar monyet tidak terlalu berbahaya seperti Covid-19 yang bisa menyebabkan kematian.
Ia juga menyebut jika penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Penularan dapat ditekan jika penderita tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain. Masa inkubasinya selama 3-4 minggu.
Selama ini, pemerintah baru menyediakan 1.000 dosis vaksin. Setiap orang mendapatkan dua dosis.
“Di Indonesia sudah sedia seribu vaksin. Per orang dapat dua dosis. Rentang waktu vaksinasi dilakukan pada minggu pertama dan minggu keempat,” jelasnya.
Dirinya menyampaikan jika monkeypox hanya menyerang kulit, terutama pada telapak tangan, telapak kaki, dan wajah, tidak sampai menyerang organ dalam tubuh. Ia berharap agar monkeypox tidak menyebar di Kabupaten Pati.
“Kita berdoa semoga penyakit ini yang di DKI tidak memberi ke daerah lain,” pungkas dr. Joko.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar