JEPARA – Mondes.co.id | Masyarakat muslim Indonesia bersukacita merayakan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
Ribuan masyarakat berbondong untuk melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Baitul Jannah, Dukuh Manggasari Desa Wedelan Kecamatan Bangsri.
Dalam khutbah salat Idulfitri, KH. Zainul Umam Lc, kali ini mengangkat tema tentang silaturahmi.
“Silaturahmi ini merupakan kunci terbukanya rahmat Allah SWT,” kata Gus Umam.
Dikatakan, dengan selesainya bulan Ramadan ini, selesai pula keistimewaan yang menyertainya.
“Langit, bumi, dan malaikat menganggap kepergian Ramadan adalah musibah bagi umat muslim,” katanya.
Disampaikan Gus Umam, ketika malam terakhir Ramadan, langit, bumi, juga malaikat menangis karena perginya bulan penuh berkah ini.
“Perginya Ramadan ini adalah musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad SAW. Karena perginya Ramadan juga perginya doa yang di mustajabah, amal yang dilipatgandakan, hingga azab Allah yang ditangguhkan,” katanya.
Dikatakan, Jika manusia tau keistimewaan bulan Ramadan, maka tentu tidak akan rela ditinggalkan Ramadan begitu saja.
“Sekalinya manusia mengerti keistimewaan bulan Ramadan. Pasti berharap setahun bisa menjadi Ramadan,” kata dia.
Setelah melaksanakan ibadah di bulan Ramadan, tiba saatnya di Idulfitri. Allah membukakan ridhonya bagi umat selama melaksanakan ibadah sebulan.
“Pagi ini kita sebagai pemenang. Pemenang untuk memerangi hawa nafsu. Karena memerangi hawa nafsu ini adalah jihadul akbar,” kata dia.
Pada momentum Idulfitri ini, Allah menumpahkan rahmat dan kebahagiaan. Memberikan magfiroh dan melipatgandakan pahala.
“Balasan bagi kaum muslimin setelah menjalankan puasa sebulan penuh,” katanya.
Manusia diibaratkan seperti bayi yang baru saja lahir. Allah menjauhkan dari api neraka.
“Ketika Idulfitri, Allah membebaskan manusia dari api neraka,” kata dia.
Kesucian fitroh Idulfitri ini disempurnakan dengan silaturahami. Silaturahmi kunci keberkahan umat nabi Muhammad SAW.
“Siapa yang mengharap rezeki dan panjang umur, rakitlah tali silaturahmi,” ungkap Gua Umam.
Silaturahmi tidak hanya berjabat tangan, tapi saling memaafkan dan melepas dendam. Serta sakit hati sesama manusia.
Termasuk Memaafkan orang yang dianggap sebagai musuh.
“Silaturahmi kunci terbukanya rahmat Allah,” tandanya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar