dirgahayu ri 80

Momen Agustusan, Pelaku Usaha Tumpeng di Pucakwangi Banjir Orderan

waktu baca 3 menit
Sabtu, 23 Agu 2025 08:48 0 21 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Bulan Agustus menjadi momen perayaan bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Pati.

Hal itu karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Situasi itu menguntungkan bagi pelaku usaha katering tumpeng asal Desa Tegalwero, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Alifia Dyah Nur Rahma (24).

Alifia mengaku kebanjiran pesanan di bulan ini daripada bulan-bulan sebelumnya.

Pesanan bisa mencapai puluhan tumpeng, bahkan ia sampai kewalahan, sehingga memutuskan close order karena terlalu banyak yang pesan.

“Dari dulu kalau Agustus memang identik dengan tumpeng yang mengalami kenaikan signifikan di luar pesanan yang lain. Kemarin pas tanggal 17 Agustus ada 12 tumpeng, walau sebenarnya lebih, tetapi kami batasi, karena kurang tenaga yang mumpuni dan soal bumbu resep hanya dibantu oleh ibu saya, yang mana resep itu tidak bisa kita bagikan ke perewang kita supaya nanti rasanya akan berbeda karena beda tangan,” ujarnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Sabtu (23/8/2025).

Alifia menyampaikan jika di hari biasa hanya sampai 3 pesanan tumpeng saja yang datang.

Jumlah tersebut sangat jauh dibandingkan saat momen ramai seperti ini.

Tumpengnya laris di beberapa wilayah meliputi Kecamatan Jakenan, Jaken, Winong, dan Pucakwangi itu sendiri.

Prospek usaha tumpeng diyakininya sangat menjanjikan karena minat masyarakat tinggi.

Selain itu, target konsumen yang potensial lantaran tempatnya berdekatan dengan permukiman penduduk, sekolah, dan pondok pesantren (Ponpes).

Sehingga, ia memberanikan diri untuk berjualan tumpeng sejak 2020.

BACA JUGA :  Libur Lebaran, Lapas Pati Beri Kelonggaran Jenguk Warga Binaan

Sebagai informasi, tumpeng dijualnya dari harga Rp 150.000.

Aneka varian tumpeng seperti tumpeng Ingkung (ayam utuh), tumpeng aneka topping lauk dan sayuran, dan lain sebagainya.

“Tumpeng ingkung, tumpeng bumbu dan lauk seperti ayam, kering tempe, mie, urap dan lain-lain, sesuai request biasanya dengan start harga Rp150 ribu. Saat ramai biasanya musim sedekah bumi, musim orang nikahan, musim acara sekola, kalau agak sepi biasanya pas bulan Suro. Kalau hari biasa palingan 3 pesanan,” ungkap Alifia.

Ia berharap produk tumpengnya semakin diminati masyarakat dan banyak variasi, demi memuaskan konsumen.

“Ya semoga tumpeng saya bisa terus berinovasi dari segi rasa, kualitas, tampilan, dan bisa memuaskan setiap pelanggan. Semoga orderan tumpeng saya semakin ramai dan dikenal masyarakat,” harapnya.

Di samping itu, Alifia menyampaikan bahwa dirinya juga berjualan aneka jenis katering makanan mulai dari kue basah, kue bolu, hingga kue tart.

Ia juga berjualan nasi boks, snack, paket hantaran, serta tumpeng itu sendiri.

Ia memulai berusaha kuliner sejak 2019 silam. Dari penjualan aneka nasi boks, snack, kue tart dan tumpeng, Alifia rata-rata meraup omzet Rp10.000.000.

” Usaha saya salah satunya adalah ini di bidang makanan meliputi kue tart, kue basah, bolu-boluan, snack box, nasi box, paket hantaran, tumpeng dan lain-lain. Alhamdulillah setiap hari ada pesanan, entah itu kue tart, aneka jajanan untuk acara tahlil atau acara sekolah atau pesantren,” sebutnya.

Sementara, untuk harga kue tart mulai dari Rp70.000 sampai Rp250.000.

Sedangkan kue basah seharga Rp2.000 per biji, kemudian harga snack hantaran Rp80.000.

“Kue tart start Rp70 ribu sampai dengan Rp250 ribu tergantung model dan tingkat kesulitan. Kue basah seperti arem-arem, lemper, nagasari Bandung dan lain-lain start Rp2 ribu. Hantaran per nampan mika itu Rp 80 ribu isinya bolu gulung biasanya sesuai request,” jelasnya.

BACA JUGA :  Mengintip Harga Jagung di Pati, Berapa Saat Ini? 

Sejauh ini dirinya menjual secara online dengan sistem pre-order.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini