Misteri Anak Kecil Tak Kasat Mata di Jembatan Cekungan Raguklampitan

waktu baca 2 menit
Kamis, 25 Jan 2024 13:03 0 881 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Percaya atau tidak percaya, cerita mistis ini sudah menjadi buah bibir masyarakat sekitar jembatan Cekungan, Desa Reguklampitan, Kecamatan Batealit.

Jembatan Cekungan ini melintang di perbatasan Desa Rajekwesi, Kecamatan Mayong dan Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit.

Di sisi tenggara terpampang area persawahan dan Gunung Muria yang indah. Sementara di sisi utara dihiasi dengan aliran sungai yang diapit persawahan.

Saat kita melintas di pagi hari, akan disuguhi pemandangan persawahan yang indah, sejuk nuansa pedesaan. Namun, saat melintas di malam hari, akan membuat bulu kuduk kita jadi berdiri. Apalagi kalau kita mengetahui cerita mistis jembatan tersebut.

Dari cerita yang berkembang secara turun-temurun, jembatan tersebut memang dianggap angker oleh sebagian masyarakat sekitar.

Di antara sosok yang jadi penunggu itu adalah sosok anak-anak kecil yang tak kasat mata, namun terkadang juga menampakkan diri.

”Kadang-kadang ngganggu pengguna jalan. Cara mengganggunya dengan nggendoli kendaraan yang melintas,” kata Ahmadi, warga setempat, beberapa waktu lalu.

Sehingga, kendaraan tersebut tidak kuat menanjak dan akhirnya terperosok. Hingga akhirnya terjadilah kecelakaan. Hampir setiap tahun dipastikan ada kendaraan yang terperosok karena tak kuat menanjak usai melintasi jembatan itu.

“Namun itu tidak sering. Biasanya setahun sekali,” kata dia.

Selama tinggal di desa, kejadian di cekungan Raguklampitan terjadi di malam hari. Berkisar pukul 21.00 WIB sampai 22.00 WIB. Kedua bocah kasat mata itu melancarkan aksinya dan membuat celaka bagi yang melintas.

Berdasarkan cerita turun menurun, kata Ahmadi, kedua anak kecil tadi berasal dari salah satu desa yang mengalami tragedi kecelakaan. Ceritanya mereka sedang ikut truk dam. Naas, ketika melintas di cekungan, keduanya tewas.

BACA JUGA :  Keberadaan Mobilio Masih Misterius, Geger Bos Rental Dihakimi Massa

Kisah meninggalnya kedua anak kecil itu, sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekitar jembatan yang menghubungkan Desa Raguklampitan dan Desa Rajekwesi, Kecamatan Mayong.

Akhsan Santoso warga lain juga membenarkan cerita mistis Ahmadi. Pihaknya menambahkan, juga ada seekor ular bercorak kelir di sepanjang Kaligede. Panjangnya melebihi lebar ukuran jembatan sebelah Selatan dan Utara.

“Dulu ada seorang Kiai ternama di Desa Raguklampitan yang sedang melintas menuju Desa Rajekwesi. Kiai itu bercerita kepada jemaah kalau ada ular besar nan panjang, katanya juga penunggu jembatan,” pungkas Akhsan.

Warga lain, Budi mengaku sering melintas jembatan tersebut, namun tidak merasakan hal-hal yang aneh. Menurutnya, itu tergantung kepercayaan masing-masing.

“Kalau percaya ada penunggunya bisa-bisa dijumpai. Kalau tidak percaya yang biasa saja,” kata dia.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini