Minat Tanam Bawang di Pati Turun, Bibit Mahal Jadi Penyebab

waktu baca 2 menit
Selasa, 22 Jul 2025 12:08 0 78 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Minat menanam bawang merah kian turun, meskipun kondisi lahannya masih produktif untuk tanaman tersebut.

Seperti halnya di Kecamatan Jaken, luasan lahan 1.000 hektar sempat pernah produksi bawang merah, tetapi kini menurun jadi 700 hektar.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Jaken, Endrawati mengungkap penyebabnya.

Ia mengatakan bahwa harga bibit memengaruhi ketertarikan petani akan komoditas ini menjadi turun.

Harga yang naik menjadi Rp70 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram, membuat petani berpikir dua kali untuk memproduksi bawang merah.

“Lahannya tetap, yang tanam yang menurun, apalagi sekarang harga bibit bawang merah mahal Rp70.000 lebih per kilogramnya. Dulu Rp30.000 per kilogram sampai Rp40.000 per kilogram, ini lagi tinggi-tingginya harga bawang merah,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Selasa (21/7/2025).

Harga bibit bawang merah menurutnya sangat variatif.

Kenaikan harga bibit bawang merah dikatakannya akibat terjadi peningkatan konsumsi pada komoditas ini.

“Seminggunan ini mulai mahal, Rp60 ribuan itu masih motong pucuknya, kalau tanam yang Rp70 ribu itu tidak usah motong bibit langsung ditanam. Sebelumnya itu masih Rp50 ribuan bisa langsung tanam tanpa motong,” jelasnya.

Menurut Endrawati, tingginya harga konsumsi bawang merah sangat berbanding lurus dengan tingginya harga bibit.

Sedangkan, rendahnya harga konsumsi bawang merah juga sangat berbanding lurus dengan harga bibit.

“Kenaikan harga bibit itu karena harga bawang merah konsumsi naik, harga bibit juga tergantung harga konsumsi. Harganya bisa dua kali lipat atau bisa lebih dari harga konsumsi,” tutupnya.

BACA JUGA :  Harga Gas Elpiji 3 Kg Naik, Berikut Ketetapannya

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini