PATI – Mondes.co.id | Kabupaten Pati memang dikenal sebagai kota yang berjuluk Bumi Mina Tani. Hal itu ditengarai dengan sumber daya alam yang begitu melimpah dari sektor agraris dan maritim.
Tidak hanya itu saja, di mata publik, Kabupaten Pati juga erat kaitannya dengan industri hiburan karaoke yang merajalela. Hal itu menjadi identitas Kabupaten Pati di mata orang-orang pada umumnya.
Namun, ini bukan soal hiburan dan sumber daya alam. Pun ini bukan soal pertanian, kelautan, bahkan karaoke. Akan tetapi, ini tentang sumber daya manusia (SDM) sebagai generasi persiapan masa depan yang berkompeten dan berkualitas.
Sebagai informasi, wilayah yang mempunyai julukan kota santri adalah tetangga Kabupaten Pati, yakni Rembang. Bagaimana tidak? Corak kehidupan islami telah ada sejak zaman pra-kolonial di Rembang. Selain itu, banyak ulama dan tokoh-tokoh Islam tersohor dari Rembang, seperti KH Maimoen Zubair, KH Mustofa Bisri, dan masih banyak lagi. Bahkan tokoh Walisongo ada pula yang berasal dari sana, yakni Sunan Bonang.
Melihat fakta yang demikian, ternyata Kabupaten Pati juga bisa dikatakan sebagai kota santri. Pasalnya, di Kabupaten Pati berdiri Pondok Pesantren (Ponpes) termasyhur di beberapa titik. Tak jarang, Ponpes tersebut sukses mencetak santri tebaik.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Subhan, di Kabupaten Pati berdiri ratusan Ponpes, bahkan menurut catatannya ada 265 Ponpes.
“Di Pati ada 265 Ponpes. Yang terdiri dari 35.135 santri. Secara rinci, santri ada 16.714 dan santriwati ada 18.421,” sebut Subhan saat diwawancarai Mondes.co.id di kantornya, Selasa, 24 Oktober 2023.
Selain itu, ada pun jumlah ustad dan ustadzah yang masing-masing totalnya 1.231 dan 1.265.
Ia menambahkan bahwa di Kabupaten Pati termasuk memiliki image Ponpes yang berkualitas. Apalagi terdapat salah satu Ponpes yang terkenal dengan pendidikan ngaji kitab kuning, yakni di Ponpes Matha’liul Falah, Kajen, Margoyoso.
“Saya kira itu, image Pondok Pesantren di Pati itu bagus, utamanya kitab kuning di Matha’liul Falah. Ada pun Ponpes lain seperti Raudhatul Ulum, Guyangan yang mengangkat nama baik Ponpes di Kabupaten Pati dalam segi prestasi,” terangnya.
Ponpes di Kabupaten Pati terdiri dari seluruh jenjang pendidikan, mulai dari usia Sekolah Dasar sampai pendidikan tinggi.
“Usia 6-13 (SD) ada 3.664, usia 13-16 (SLTA) terdapat 19.306. Pada usia 16-19 ada 9.237. Dan pada usia 19 ke atas (pendidikan tinggi) berisinan 2.928 santri,” urainya secara detail.
Terdapat Ponpes berstandar modern maupun yang belum standar modern.
“Ada Pondok Pesantren sudah modern. Ada juga yang belum berstandar modern, makanya tetap kita perhatikan pengadaan sarana dan prasarananya,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar