Menyibak Sejarah 21 April, Sebagai Hari Kartini

waktu baca 3 menit
Jumat, 21 Apr 2023 01:27 0 901 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Hari ini, 21 April 2023 diperingati sebagai Hari Kartini. Hari di mana emansipasi wanita diperingati di seluruh belahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari Kartini.

Tahun ini, Hari Kartini jatuh pada hari Jumat, bersamaan dengan bulan suci Ramadan, atau H-1 menjelang lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Namun semangat untuk mengenang Kartini juga menyambut Hari Raya Idulfitri harus tetap menyala.

Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan tokoh pahlawan emansipasi nasional sekaligus perempuan yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia.

RA Kartini kecil, merupakan putri dari seorang Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Kartini lahir 21 April 1979 di Kecamatan Mayong, wilayah Kabupaten Jepara.

Sementara silsilah keluarga sang ayah bisa sampai ke Hamengkubuwono IV. Garis keturunan Sosroningrat juga dapat ditelusuri hingga masa kerajaan Majapahit.

Ayah Kartini awalnya hanya seorang Wedono (pembantu Bupati), di Kecamatan Mayong. Namun karena prestasinya sang ayah naik menjadi Bupati Jepara.

Kala itu, kolonial Belanda mewajibkan siapapun yang jadi bupati harus memiliki darah bangsawan sebagai istrinya.

Namun Ibu kartini, MA Ngasirah bukan bangsawan. MA Ngasirah merupakan istri pertama Sosroningrat yang bekerja sebagai guru agama di salah sau sekolah di Telukawur, Jepara.

Karena bukan seorang bangsawan, ayah Kartini kemudian menikah lagi degan Raden Adjeng Moerjam. Merupakan wanita yang memiliki keturunan langsung dari Raja Madura.

Pernikahan tersebut, juga lagsung mengangkat kedudukan ayah Kartini menjadi bupati, menggantikan ayah dari RA Moerjam, yaitu Tjitrowikrono.

BACA JUGA :  Duel Maut, Pemuda Karimunjawa Meninggal Ditusuk Sangkur

Mengutip dari Buku Hadi Priyanto, Kartini Penyulut Api Nasionalisme terbitan Yayasan Kartini Indonesia, tahun 2017, diungkap pemikiran-pemikiran kritis terhadap ketidakadilan terhadap perempuan ini menjadi salah satu pendorong munculnya sengat nasionalisme, kebangsaan, dan cinta budaya bangsa.

“Bahkan munculnya semangat dan keberanian untuk melepas diri dari paham apapun yang menindas, menjajah, dan mengambil hak orang lain,” ungkap Hadi Priyanto, Kamis 21 April 2023.

Dikatakan Hadi, apa yang dilakukan Kartini disepanjang hayatnya, adalah berjuang untuk sebuah bangsa yang oleh Kartini sering diungkapkan sebagai Bangsa Bumi Putera atau Bangsa Jawa.

Pemikiran besar Kartini yang terpublikasikan melalui berbagai media waktu itu, tentu menarik perhatian dan dibaca oleh kalangan muda terpelajar.

Kartini mampu mengunggah rasa kebangsaan para pemuda terpelajar, utamanya para siswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arts) atau Sekolah Kedokteran Bumi Putera di Batavia.

Mereka bersahabat dengan Kartini dan menggunakan surat untuk membicarakan persoalan yang dihadapi. Kartini juga membangun hubungan dengan para pemuda progresif dan memiliki cita-cita luhur.

Gagasan Kartini untuk kembali membangkitkan Jawa sebagai sebuah bangsa mampu menumbuhkan cita-cita, keyakinan, kesadaran, dan keberanian bersama para pemuda terpelajar untuk bebas menentukan masa depan bangsanya sendiri.

Lantaran kekuatan pemikirannya, Kartini mendapatkan tempat terhormat di kalangan para mahasiswa STOVIA. Ia dipanggil sebagai Ayunda.

Selamat Hari Kartini, semoga selalu memberikan inspirasi bagi para perempuan di Indonesia. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini