REMBANG – Mondes.co.id | Siapa yang tidak mengenal sosok Semar, tokoh pewayangan dengan penampilan khas yang selalu mengundang tawa.
Di balik penampilannya yang kocak dan jenaka, Semar menyimpan misteri mendalam tentang asal-usulnya yang hingga kini masih menjadi perdebatan.
Berbagai penelitian dan penelusuran sejarah mengungkap beragam versi menarik tentang asal-usul Semar.
Dalam pewayangan Jawa, Sunda, dan Bali, Semar dikenal sebagai tokoh utama Punakawan yang berperan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para ksatria dalam kisah Mahabarata dan Ramayana.
Data yang dihimpun Mondes.co.id pada Kamis (23/1/2025), salah satu sumber tertua yang menyebut nama Semar adalah karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala.
Dalam kisah ini, Semar digambarkan sebagai abdi setia Sadewa yang selalu berhasil meredakan ketegangan dengan humornya.
Selain itu, terdapat pula kepercayaan yang menyebutkan bahwa Semar merupakan titisan Sang Hyang Ismaya, seorang dewa dalam kepercayaan Jawa.
“Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Semar adalah nama leluhur masyarakat Jawa yang kemudian dipersonifikasikan dalam pewayangan,” ujar Mbah Ngadiman, salah satu pecinta kesenian dari kabupaten Rembang.
Berbagai sumber juga menyebutkan nama Semar sendiri memiliki makna yang menarik.
Konon berasal dari bahasa Arab, Ismar yang berarti paku, melambangkan sosok yang kuat dan kokoh.
Julukan Badranaya yang disematkan pada Semar menggambarkan wataknya yang tenang dan bijaksana.
Penampilan fisik Semar yang khas dengan perut buncit, mata sipit, dan dagu yang diikat juga sarat makna.
Bentuk tubuhnya yang bulat melambangkan tekad bulat untuk berbuat baik, sementara matanya yang sipit menggambarkan sosok yang selalu berzikir.
Dalam khazanah spiritual Jawa, Semar seringkali diibaratkan sebagai guru sejati.
Profesor Antropologi Sastra Universitas Negeri Yogyakarta, Suwardi Endraswara, menyebutkan bahwa Semar merupakan guru bagi seseorang menuju jalan benar.
“Semar merepresentasikan sosok guru yang dapat membimbing seseorang menuju jalan yang benar,” jelas Suwardi.
Misteri asal-usul Semar memang belum terpecahkan sepenuhnya.
Namun, satu hal yang pasti, sosok Semar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa.
Melalui berbagai interpretasi dan makna yang terkandung di dalamnya, Semar tidak hanya menjadi tokoh pewayangan yang menghibur, tetapi juga simbol filosofi hidup yang mendalam.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar