SEMARANG – Mondes.co.id | Dugderan Semarang selalu menjadi momen yang dinantikan menjelang Ramadan, dengan suasana meriah dan penuh warna.
Berbagai jajanan tradisional dan modern tersaji di pasar malam Dugderan yang berada di sebelah utara Alun-alun Masjid Kota Lama.
Suasana pasar malam yang ramai dengan segala hiburan, menciptakan kesan magis dan nostalgia bagi semua kalangan.
Bagi masyarakat Kota Semarang, Dugderan bukan sekadar festival, tetapi juga warisan budaya yang mempererat kebersamaan dan menyambut Bulan Suci dengan sukacita.
Dua pekan sebelum Bulan Suci Ramadan, masyarakat Kota Semarang disuguhkan dengan kemeriahan hajat Dugderan.
Kemeriahan ini dirasakan oleh salah seorang pengunjung yang berasal dari kota setempat, Isti. Dirinya setiap tahun selalu menghadiri pasar malam Dugderan karena ingin menikmati suasana syahdu yang ada di acara tersebut.
“Setiap tahun saat Dugderan saya ke sini, mencoba wahana, membeli jajanan, dan selalu menyenangkan,” ucap perempuan asli Kota Semarang itu.
Bersama teman maupun keluarga, dirinya selalu turut memeriahkan acara yang sangat khas dengan kota kelahirannya itu.
Meskipun ramai hingga berdesak-desakan, tak memadamkan keceriaan Isti di lokasi.
“Datang ketika menjelang magrib, sholat di Masjid Kauman, lalu berkeliling sambil melihat-lihat stan makanan di sepanjang jalan, mainan tradisional di sepanjang pasar malam, dan menikmati live music di sekitaran Alun-alun Masjid Kota Lama sambil duduk-duduk,” tuturnya yang datang jauh-jauh dari Kelurahan Penggaron Lor, Kecamatan Genuk, Senin, 24 Februari 2025.
Sementara, Dugderan juga menjadi magnet bagi masyarakat luar daerah untuk datang.
Livia yang merupakan gadis asal Purwokerto, rela jauh-jauh ke Kota Semarang untuk melihat riuhnya acara tersebut.
Menurutnya, datang ke Dugderan sungguh sangat menyenangkan dan berkesan. Walaupun di tengah hujan, ia tetap enjoy menghadiri acara yang sangat khas di Kota Atlas tersebut.
“Sudah dua kali, tahun ini dan tahun lalu (2024). Acaranya menyenangkan, bisa lihat mainan-mainan tradisional di pasar malam yang jarang dilihat, seperti kapal othok-othok, dan bisa mengadu nyali masuk di rumah hantu,” ujarnya saat ditanya.
Ia terkesan dengan pasar malam Dugderan. Walaupun kondisi ramai disertai hujan deras, dirinya tetap berkeliling mengitari sepanjang pusat keramaian.
Mumpung sedang melancong jauh-jauh, ia juga tak lupa menutup kunjungannya dengan berkeliling Kota Lama sembari berfoto-foto di beberapa gedung dengan konsep bangunan heritage.
Perlu diketahui, acara pasar malam Dudgeran berlangsung 17-26 Februari 2025.
Pasar malam Dugderan ramai di sepanjang Jalan Agus Salim, tepatnya pertigaan Hotel Metro Park View Kota Lama Semarang hingga pertigaan SJC Matahari.
Jika ingin datang, bisa langsung menuju lokasi parkir yang disediakan, di antaranya di gedung parkir Masjid Agung Kauman, Parkir Basement SCJ Matahari, Parkir Basement Alun-alun Pasar Johar, dan sepanjang Alun-alun Timur.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar