Menginspirasi, Tukang Kopi dan Konsultan Hukum Gratis Kini Calon Jaksa Negeri

waktu baca 4 menit
Jumat, 7 Feb 2025 17:38 0 445 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Punya mimpi menegakkan hukum secara adil, seorang pria asal Kabupaten Pati ini bertekad untuk mendedikasikan diri mengabdi di kejaksaan.

Dia adalah Cornel (25), seorang pemuda asal Perumnas Winong yang merupakan calon jaksa.

Dirinya telah mengarungi berbagai perjuangan hingga pada akhirnya menemukan jalur pengabdian kepada negara untuk melayani masyarakat yang tertindas.

Menurut lulusan Sarjana Hukum Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2022 itu, tak mudah untuk dapat menjadi calon jaksa.

Dirinya menjadi calon jaksa usai lolos dari Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2023, ia sukses mengalahkan para pesaingnya, sehingga mampu lolos menjadi insan adhyaksa di Kejaksaan Negeri Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia menceritakan perjalanan berkarir sebelum menggeluti profesi jaksa. Bahwa Cornel sebelumnya pernah menjadi penjual di warung kopi (warkop) usai lulus kuliah.

Pada saat itu, ia mendirikan kedai sederhana dengan sajian aneka kopi, termasuk kopi khas asal Pulau Nias, bahkan di dalam pelayanannya ia juga memberikan konsutasi hukum gratis bagi klien maupun pengunjung yang ingin berdiskusi.

“Saya lulus dari FH Undip mendapat gelar sarjana tahun 2022, kemudian saya sempat menjadi pelayan warung kopi saya sendiri di tahun 2023. Warung kopi ini punya satu tujuan utama, yakni membuka konsultasi hukum gratis bagi siapa pun khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu,” terang pria bernama lengkap Cornelius Dikae Zolohefona Gulo kepada Mondes.co.id, pada Jumat, 7 Februari 2025.

Tak pernah berhenti menyerah, ia terus belajar di mana pun termasuk di kedai kopi.

BACA JUGA :  Gagal Nyalip Motor, Mobil Pick Up Hantam Terios

Ia juga membuka sharing session kepada siapa pun di kedainya, karena bagi Cornel setiap tempat adalah sekolah dan setiap tempat ada guru.

“Di tahun 2023 pula sembari memberikan konsutasi hukum gratis, saya mengikuti seleksi dan menempuh pendidikan pasca sarjana di Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), tapi tidak berselang lama ada pembukaan CPNS Kejaksaan dan puji Tuhan saya lolos menjadi insan adhyaksa. Untuk tantangan hidup selama berkarir saya merasa jauh dari kata bisa dan harus terus belajar kapanpun, di mana pun, dan kepada siapa pun terus belajar,” terangnya.

Sebagai informasi, capaian luar biasa ia raih sebagai peringkat 1 CPNS Golongan III Angkatan 20 dengan Program Latihan Dasar yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia.

Selain itu, di masa kuliah ia menjadi Koordinator Komunitas Peduli Pendidikan dan menjadi Wakil Ketua Senat Mahasiswa Undip.

“Semasa saya di kampus menjadi Koordinator di Komunitas Peduli Pendidikan, kemudian aktif di badan legislasi Senat Undip hingga menjadi wakil ketua. Kemudian Puji Tuhan saat saya berkarir di kejaksaan, saya dapat mempersembahkan instansi saya dengan diberikannya piagam penghargaan sebagai peringkat 1 CPNS Golongan III Angkatan 20 dengan Program Latihan Dasar yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI. Saya akan terus berharap dan berjuang untuk mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini,” urai Cornel dengan penuh kebanggaan.

Perlu diketahui, Cornel dibesarkan dari keluarga yang berkecimpung di dunia praktisi hukum, yang mana menjadi motivasi dalam dirinya untuk ikut terjun di ranah yang sama.

Pemuda yang memiliki garis keturunan dari pengacara kondang asal Bumi Mina Tani, Nimerodi Gulo itu tak jarang menyoroti kondisi penegakkan hukum yang perlu diperbaiki di Indonesia. Maka dari itu, ia menerjuni dunia kejaksaan.

BACA JUGA :  Hingga Desember 2024, Demam Berdarah di Pati Sentuh 606 Kasus

“Kebetulan latar belakang keluarga saya berasal dari hukum juga, itu yang menjadi salah satu pendorong kuat saya bisa terjun dan berkecimpung di dunia hukum. Selain itu, yang mendorong saya untuk menjadi abdi negara adalah kondisi penegakan hukum saat ini harus dan perlu diperbaiki, sehingga penegakan hukum yang ideal terwujud,” tegasnya.

Ia berharap, bisa menggunakan jabatannya dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan banyak orang dan penegakkan hukum di Indonesia.

Ia juga turut berpesan kepada masyarakat dan aparat agar penegakkan hukum di Tanah Air semakin baik.

“Untuk masyarakat penegakan hukum di Indonesia perlahan mengarah lebih baik lagi, saya pribadi mempersilahkan siapa pun itu memberikan saran maupun kritikan kepada saya jika terdapat keluputan dalam berkarir karena saya akan selalu menjadi pelayan masyarakat. Untuk para aparat penegak hukum asas yang perlu dipegang dan dipedomani adalah asas respect to human dignity, yaitu penghormatan terhadap manusia,” paparnya.

Menurutnya, hakikat hukum diperuntukkan bagi manusia, bukan manusia diperuntukkan bagi hukum. Sehingga hukum harus berhati nurani dan diorientasikan pada pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tertindas.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini