DEMAK – Mondes.co.id | Di tengah hiruk-pikuk kehidupan serba mahal, seorang kakek renta tampak dengan penuh semangat menata dagangannya.
Rujak yang ia jual menawarkan sensasi segar dengan varian buah yang melimpah, menjadi pelipur dahaga di siang hari.
Meski usia telah senja, sang kakek tak pernah surut menghadapi kerasnya kehidupan.
Dengan tangan keriput, ia mengolah berbagai buah segar menjadi rujak yang menggoda selera.
Berada di pinggir jalan, seorang kakek renta menjajakan rujak dengan senyuman hangat.
Aneka buah pilihan yang ia gunakan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli, antara lain bengkuang, timun, mangga kueni, nanas, kedondong, pepaya, jambu, dan semangka.
Pria paruh baya itu bernama Slamet. Di usianya yang sudah 70 tahun, dirinya mangkal berjualan di jalan raya Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
“Nama saya Slamet, saya sudah berumur 70 tahun, bentar lagi mau 71 tahun. Asal saya Pucanggading sana,” tuturnya dengan halus saat melayani pembeli, Rabu, 15 Januari 2025.
Slamet setiap hari jualan mulai pukul 10.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Dia berjualan dengan membawa wadah etalase buah yang diikatkan di sepeda onthel lusuh miliknya.
“Saya kalau jualan dengan mengayuh sepeda, karena saya tidak bisa mengendarai motor. Kalau ngayuh sepeda sekalian olahraga,” ujarnya.
Memulai jualan rujak sejak 1995, tak membuat Slamet mengeluh dengan keadaan.
Ia tetap sepenuh hati menyajikan santapan buah dengan rapi dan harga terjangkau.
“Harganya satu porsi Rp10.000. Sudah lama saya jualan di sini, sudah 30 tahun,” sebutnya.
Buah yang ia jual masih kondisi segar. Varian buah itu ditata rapi di dalam etalase dengan diberikan es batu, untuk tetap menjaga kesegarannya.
Tampak menggoda jika dilihat dari luar.
Bila ingin merasakan sensasi segar rujaknya Mbah Slamet, maka bisa datang di depan TK Intan Permai, Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Hanya berjarak 2 kilometer dari Kota Semarang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar