PATI – Mondes.co.id | Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti yang juga merupakan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambangi Pati, hadir dalam Milad Muhammadiyah yang ke-112.
Ia datang dalam acara Tabligh Akbar Milad Muhammadiyah yang ke-112, Sabtu (30/11/2024).
Dalam acara itu, Abdul Mu’ti menyampaikan rasa kagum terhadap pemuda/pemudi serta anak-anak sekolah di Kabupaten Pati.
Pasalnya, kedatangannya disambut dengan istimewa saat menginjakkan kaki di Bumi Mina Tani.
“Saya ke Pati, dan saya ingat punya pengalaman di Al Mufti, dulu ponpesnya almamater bapak saya. Saya lihat anak SD di sini melambaikan tangan saat menyambut saya dengan Bendera Merah Putih yang dikibar-kibarkan,” ucapnya saat menyampaikan sambutan.
Abdul Mu’ti bangga dapat mendatangi Sukolilo, apalagi sang ayah pernah menimba ilmu di Ponpes daerah Sukolilo.
Ia menegaskan bahwa generasi muda tidak boleh rendah diri, oleh karena itu perlu adanya doa, perjuangan, dan doa restu dari orang tua untuk menuju kesuksesan. Kuncinya semangat tinggi untuk mengejar cita-cita.
Sebagai seorang menteri, dirinya selalu membuka kesempatan untuk dikritik masyarakat.
Sebab, menurutnya kritik menjadi sarana untuk bekerja lebih keras dan optimal lagi.
“Komunikasi kita jalin baik, saya berusaha banyak mendengar supaya kebijakan sesuai dengan masyarakat. Saya bangga , utamanya Sukolilo, selaku orang Kudus yang belum ada listrik bisa menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Pesan bagi angkatan muda Muhammadiyah dan pelajar, perlu ditanamkan rasa percaya diri, tidak boleh rendah diri jadi orang desa, tidak boleh rendah diri kalau dari keluarga biasa saja, tidak usah rendah diri belajar di sekolah fasilitas tidak mewah, Insya Allah kedudukan yang terhormat berdoa, berjuang, dan restu ortu,” katanya.
“Saya terima kasih warga Muhammadiyah yang luar biasa, saya diamanati menjadi Mendikdasmen, sebagai menteri saya akan menunaikan tugas sebaik-baiknya,” urainya.
Pada kunjungannya, ia mengamati bahwa kondisi bangunan Kompleks Perguruan Muhammadiyah di Sukolilo sangat memprihatinkan, bahkan ia menyindir sebaiknya dirobohkan saja.
Menurutnya, bangunan tersebut sudah seharusnya diperbaiki, maka perbaikan harus benar-benar maksimal.
“Saya lihat bangunan mau diperbaiki model pie (bagaimana)? Sekolah ini harus dirobohkan untuk kemudian dibangun lagi. Kepseknya semangat ya bu, karena memang di sini gak ada seninya, pagar model apa? Di depan ada apa agak ragu-ragu,” ucap Abdul Mu’ti.
Ia mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menganggarkan Rp50 juta untuk perbaikan sarana dan prasarana bangunan ini.
Sedangkan, secara pribadi Abdul Mu’ti ikut menyumbang dana pula dengan total yang sama.
“Kami (Kemendikdasmen) akan ada Rp50 juta. Dari saya pribadi ada Rp50 juta, yang nyerahin ibu menteri karena uang dibawa ibu menteri,” ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Pati yang telah menyukseskan acara.
Serta, ia berterima kasih kepada PD Muhammadiyah dari kabupaten tetangga, seperti Blora, Rembang, Kudus, dan Grobogan.
“Apapun sekolah dan jarangnya fasilitas, jangan pernah berhenti bercita-cita tinggi, Insya Allah anda akan sukses,” paparnya.
Pada momen tersebut, ia juga mendengar keluhan dari peserta didik alias siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dirinya mendengar jika seorang siswa menyebut kondisi sekolahnya ‘teter’ alias rusak.
Ia mengaku terkejut dengan aduan tersebut. Apalagi aduannya terlontar saat dirinya mengisi sambutan Milad Muhammadiyah ke-112.
“Ada yang lucu dengan menyebut ‘Pak Menteri sekolahku teter’, itu dari hati sendiri apa diajari gurunya,” katanya ketika mendatangi Kompleks Perguruan Muhammadiyah Sukolilo.
Dirinya turut menyampaikan program dari Presiden Prabowo Subianto, yakni rencana renovasi sekolah.
Kabarnya, ada 1.440 sekolah seluruh Indonesia yang akan diperbaiki pada tahun 2025.
“Kemarin 1.440 sekolah direnovasi pada 2025. Dan ditunjuknya saya sebagai menteri karena beliaulah tahu pengalaman Muhammadiyah mengelola pendidikan dan banyak kader mumpuni,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan sedikit informasi tentang peningkatan kesejahteraan guru, khususnya bagi yang telah sertifikasi.
“Saya yakin ada peningkatan guru yang lulus sertifikasi. Yang belum lulus berjuang dulu!,” pesannya.
Ia berharap, masyarakat senantiasa mengingatkan jika langkahnya sebagai menteri kurang bijak.
Banyaknya kritik, dinilai menjadikannya semakin kaya ide.
“Kalau salah saya diingatkan, baru seminggu jadi menteri sudah ada pimpinan ranting marahi saya. Semakin banyak kritik saya punya ide perbaikan, saya gak kepenak kalau disanjung. Saya jet lag dan adaptasi baru 1 bulan 10 hari kadang saya ceplas-ceplos, sehingga sering dikutip media ini dan itu,” bebernya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar