PATI – Mondes.co.id | Bulan Ramadan menjadi momentum yang menggiurkan bagi penjual kembang api di Kabupaten Pati.
Apalagi bila sudah mendekati Hari Raya Idulfitri, toko kembang api sudah bagaikan lautan manusia.
Salah satu penjual kembang api asal Kabupaten Pati, Aprilianingsih (37) mengaku kedatangan banyak pembeli selama Ramadan ini.
Bahkan omzet per hari yang ia peroleh dari berjualan kembang api ini mencapai Rp500 ribu hingga Rp2 juta.
“Omzet tidak menentu kadang Rp500.000 sampai Rp2.000.000. Keuntungan penjualan meningkat dua kali lipat pas Lebaran, apalagi pas cuaca cerah tidak hujan, banyak pembeli,” ujar Lia sapaannya ketika diwawancarai Mondes.co.id, Rabu (26/3/2025).
Menjelang Hari Raya Idulfitri ia bahkan mengaku untung dua kali lipat daripada hari-hari biasa.
Walaupun ramai, ia tetap kesulitan dalam berjualan ketika hujan datang. Terlebih, Bulan Ramadan ini bertepatan dengan musim penghujan.
“Kalau hujan pendapatan juga menurun,” katanya.
Dia sendiri mulai memasok aneka kembang api sejak Februari 2025 hingga kini.
Ia memanfaatkan peluang karena banyak masyarakat yang ingin merayakan Bulan Ramadan dan Lebaran dengan pesta kembang api, seperti halnya saat takbiran.
“Ada kembang api, bola-bola api, air mancur, roman candle (kembang api besar), macam-macam petasan juga ada. Ramadan lumayan banyak yang beli, terutama mendekati Lebaran,” ucapnya.
Harga mulai dari Rp1.000 hingga Rp150.000 dijualnya di kawasan Dosoman.
Ia menjual kembang api ini mulai pukul 08.00-22.00 WIB. Dirinya mengaku bahwa masa-masa berjualan hanya pada momen tertentu, seperti tahun baru, Ramadan, dan Idulfitri.
“Jualannya jam 8 pagi sampai 10 malam, sejak Februari kemarin. Biasanya kalau jualan pas Tahun Baru, Ramadan, Lebaran,” ungkap wanita yang mulai berjualan sejak 2002 itu.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar