Mega Proyek Pembangunan Bendungan Cabean Telan Anggaran Rp1 Triliun Dari APBN 2024

PATI – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam mengantisipasi krisis air bersih di musim kemarau, pada tahun 2024 mendatang akan segera membangun Bendungan Cabean yang berada di Desa Guyangan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.

Rencana pembangunan mega proyek ini dibenarkan oleh anggota komisi VI DPR-RI Sadewo. Dirinya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Pemkab Pati melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR), akan segera merealisasikan rencana pembangunan Bendungan Cabean.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Penanaman Mangrove Nasional: Pati Terpusat di Dukuhseti

928 mondes

Ia mengungkapkan, jika nantinya pembangunan Bendungan Cabean akan menelan anggaran lebih dari Rp1 triliun, yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2024.

“Anggaranya tidak sedikit yaitu Rp1 triliun lebih. Perjuangan untuk merealisasikan itu cukup sulit,” ujarnya belum lama ini.

Dengan adanya Bendungan Cabean, dijelaskannya jika air hujan yang ditampung di bendungan tersebut akan dialirkan di Kecamatan Winong. Sehingga para petani di sana, dapat melakukan tanam padi meskipun di musim kemarau.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Kontingen Pati Raih 16 Medali di Peparprov Jateng, LUAR BIASA!

705 Singgih Tri

“Waduk Cabean itu nanti, yang memanfaatkan adalah masyarakat Kecamatan Winong. Jadi airnya dari Kabupaten Blora, airnya yang memanfaatkan masyarakat Winong. Itu adalah bukti keseriusan dari Kementerian PUPR,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto menambahkan, dengan adanya Bendungan Cabean ini nantinya sekaligus menyukseskan program Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3Ai).

Dirinya pun berpesan kepada DPUTR melalui bidang Sumber Daya Air (SDA), agar nantinya bisa melakukan sosialisasi dan pengarahan kepada petani agar pemanfaatan Bendungan Cabean ini bisa maksimal.

“Jadi ini nanti diharapkan jumlah P3Ai di Kabupaten Pati semakin banyak. Begitupun DPUTR bersama dinas pertanian bisa melakukan sosialisasi,” tutup Harya.

Editor: Mila Candra