Foto: Pelatih Persijap Jepara Mario Lemos saat konferensi pers (Mondes/Dian) JEPARA – Mondes.co.id | Persijap Jepara kembali terpuruk di kandang sendiri.
Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara kembali muram, setelah gagal menuai hasil positif di depan publik sendiri.
Persijap Jepara takluk 1-2 dari Malut United dalam lanjutan Liga 2 Indonesia.
Kekalahan ini menjadi yang kelima secara beruntun di kandang, memperpanjang tren negatif.
Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, tak mencari alasan.
Dengan nada tegas, ia menegaskan bahwa kekalahan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.
“Tidak ada alasan dari saya. Semua ini tanggung jawab saya. Semua pemain sudah melakukan yang terbaik di lapangan, tapi kalah tetap kalah,” tegas Lemos.
Meski demikian, pelatih asal Portugal itu mengapresiasi kerja keras para pemainnya yang telah menunjukkan semangat juang tinggi.
Menurutnya, dalam sepak bola, rencana matang sekalipun bisa runtuh oleh detail kecil.
“Kami sudah mencoba semua cara. Tapi lagi-lagi, dari detail kecil, lawan bisa comeback dan mencetak gol lagi,” katanya.
Mario Lemos tidak ingin menyalahkan keberuntungan, tapi memang terasa sulit sekali membuat gol ke gawang lawan.
Lemos menilai, sebagian pemainnya masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan intensitas dan tekanan kompetisi.
“Beberapa pemain kami memang butuh waktu. Tidak bisa langsung bagus di setiap pertandingan. Beda dengan pemain yang sudah berpengalaman seperti Siro dan D. Silva,” jelasnya.
Meski begitu, ia menegaskan tetap percaya pada skuad yang ada.
“Kami masih percaya dengan mereka. Kami terus berusaha bekerja keras supaya bisa segera mendapatkan poin,” tegasnya.
Kekalahan ini juga membuat Mario memutar otak untuk mempersiapkan tiga laga penting berikutnya melawan Madura FC, Semen Padang, dan Biak FC.
“Kami harus berpikir ke depan. Tiga tim ini posisinya di bawah kami. Bagaimana caranya kami bisa bawa pulang poin dari tiga pertandingan itu. Saya harap bisa lebih mudah,” ujarnya penuh optimisme.
Dalam laga kontra Malut United, Persijap sempat kehilangan tenaga Najib Yakubu yang ditarik keluar karena kelelahan.
Lemos memastikan kondisi pemainnya itu tidak serius.
“Yakubu hanya kelelahan. Dia baru latihan tiga kali, mungkin belum pulih sepenuhnya. Tapi di ruang ganti tadi sudah membaik,” ungkapnya.
Di tengah rentetan hasil buruk, semangat pemain Persijap tetap menyala.
Mario Lemos berharap mental para pemain tetap terjaga agar mampu bangkit di laga-laga berikutnya.
“Sangat berat, lima kali kalah di kandang. Tapi saya percaya, dengan kerja keras, kedisiplinan, dan keyakinan, kami bisa keluar dari situasi ini,” tutup Lemos.
Pemain tengah Hamisi, mengakui timnya masih dalam proses beradaptasi dengan kerasnya kompetisi.
“Kami tahu ini pertandingan kelima belum dapat poin, tapi kami tetap berjuang. Mencari kemenangan itu tidak mudah,” ucapnya.
“Tim ini baru, sebagian pemain juga baru tahu bagaimana kerasnya kompetisi. Tapi kami belajar, kami harus improve dan lebih baik ke depan,” tambahnya.
Hamisi menegaskan, seluruh pemain tidak kehilangan motivasi untuk bangkit.
“Kami akan terus berjuang dan memberikan yang terbaik buat Persijap. Kekalahan ini jadi pelajaran berharga,” katanya.
Meski hasil belum berpihak, dukungan suporter Persijap tetap menjadi bahan bakar semangat tim.
Persijap kini menatap tiga laga berikutnya dengan tekad baru bukan sekadar mencari kemenangan, tapi juga mengembalikan kepercayaan diri tim dan kebanggaan Jepara di kancah sepak bola nasional.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar